Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Thailand Memperketat Turis Asing, Indonesia Perlu Tiru

12 Maret 2024   16:21 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:22 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bandara Udara Suvarnabhumi, Bangkok. (Sumber gambar: cnnindonesia.com)

Seperti yang kita ketahui bahwa, belum lama ini, pemerintah Thailand memperketat kebijakan wisatawan asing yang hendak berkunjung ke negaranya.

Usaha ini, dinilai sebagai langkah yang baik untuk menyeleksi wisatawan asing, sekaligus mencegah terjadinya perdagangan manusia (human trafficking).

Istilah "human trafficking" ini dipergunakan untuk menjelaskan kondisi, di mana seseorang atau sekelompok orang yang diperjual/belikan untuk tujuan eksploitasi atau perbudakan.

Thailand disebut-sebut sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi negara tujuan atau transit utama bagi puluhan ribu korban perdagangan manusia.

Merujuk data eprints.upnyk.ac.id, rata-rata jumlah korban perdagangan manusia di wilayah Thailand mencapai sekitar 651.800 jiwa per tahunnya.

Para korban terdiri dari perempuan, laki-laki, dan anak-anak, yang berasal dari wilayah Thailand dan dari luar negeri, termasuk Indonesia. Para korban diperdagangkan dengan tujuan eksploitasi seks, nelayan, pengemis, dan scamming online.

Mereka, umumnya, berasal dari latar belakang ekonomi yang rendah, pendidikan di bawah rata-rata, serta tidak terdaftar sebagai penduduk nasional Thailand.

Pelaku perdagangan manusia menargetkan dan merekrut korbannya dengan hadir menawarkan bantuan, berpura-pura menjadi teman atau pacar.

Pelaku memanfaatkan kesulitan korbannya, memaksa mereka untuk bertemu secara langsung maupun tidak langsung, dan menjanjikan mereka pekerjaan yang layak di luar negeri.

Meningkatnya jumlah korban perdagangan manusia dari tahun ke tahun, mendorong pemerintah Thailand mengambil berbagai kebjiakan, salah satunya adalah memperketat masuknya turis asing ke negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun