Perjuangan berlanjut terus hingga tahun berikutnya, yakni tahun 1909 dan 1910. Di Amerika Serikat, kaum Perempuan terus menyuarakan peringatan nasional setiap hari Minggu terakhir pada bulan Februari.
Tekat kuat mereka itu, nyatanya berbuah manis. Pada tahun 1911, kesepatakan bulat untuk mendirikan Hari Perempuan Sedunia disepakati bersama di Kopenhagen, Denmark.
Kemudian, peringatan internasional dilakukan pertama kali pada tanggal 19 Maret oleh empat negara, yakni Denmark, Austria, Jerman, dan Swiss.
Dicatat bahwa, lebih dari 1 juta kaum perempuan dan laki-laki menghadiri rapat umum International Women's Day (IWD). Dalam rapat akbar itu, dikampanyekan mengenai hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.
Sebenarnya, kaum perempuan di Rusia sempat merayakan IWD mereka yang pertama, yakni pada 23 Februari. Agar tidak terjadi perbedaan tanggal, maka perayaan IWD ini, akhirnya ditetapkan secara global, yakni pada tanggal 8 Maret setiap tahun hingga sekarang.
Padah hari yang penting ini, apakah hanya kaum perempuan saja yang boleh merayakannya? Tentu saja tidak.
Semua orang, di mana saja, boleh merayakannya. Perempuan maupun laki-laki, yang tua maupun yang muda. Kita semua dapat mengambil bagian untuk merayakannya, sekaligus menyuarakan hak-hak perempuan.
Kepada seluruh kaum perempuan di seluruh belahan dunia, khususnya Indonesia, Selamat Hari Perempuan Sedunia 2024! Bersinarlah, tidak hanya hari ini, tetapi setiap hari!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H