Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bertemu Kakak di Jakarta: Momen Pertemuan yang Mengharukan

7 Maret 2024   14:39 Diperbarui: 7 Maret 2024   14:46 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang berbeda adalah orangtua saya menganut agama Kristen, sedangkan orantua Kakak Nur menganut agama Islam. Hingga sekarang, saya tetap menganut agama Kristen, sedangkan Kakak Nur tetap menganut agama Islam.

Sebetulnya, Kakak Nur punya 3 saudara, yaitu Harun Kajily, Muhammad Katjili, Krismawati Katjili, dan yang bungsu Nur Katjili. Akan tetapi, yang saya kenal hanyalah Kakak Nur dan Kakak Wati.

Hal itu karena yang sering mengunjungi kami di Desa Jati adalah ayah dan ibu Kakak Nur. Mereka sering membawa serta Kakak Nur dalam setiap kunjungan. Sementara itu, Kakak Wati sedang di Jakarta.

Kala itu, Kakak Nur baru kelas 4 SD di sekolah Impres Hatebicara. Sedangkan saya dan adik saya, Maikel masih kecil. Umur saya sekitar 1 tahun, ketika Kakak Nur main ke rumah.

Ketika terjadi kurusuhan tahun 1999 sampai 2000, kami terpisah. Orangtua Kakak Nur ke Tidore, Maluku Utara, sedangkan orangtua saya pulang ke Saparua, Maluku Tengah.

Sejak kerusahan itu, kami kehilangan kontak. Saya baru bertemu dengan Kakak Nur pada tahun 2017. Pertemuan kami ini dilatarbelakangi oleh pertemanan di Facebook.

Kala itu, saya tak sengaja menemukan nama Kakak Nur di laman Facebook, lalu saya kirim permintaan pertemanan, kemudian dikonfirmasi oleh Kakak Nur.

Peristiwa tersebut, saya ceritakan kepada ibu saya, dan ibu saya mengonfirmasi kalau itu adalah Kakak Nur yang dulu sering main ke rumah, ketika masih bertugas di Jailolo.

Ketika bertemu Kakak Nur tahun 2017, saya tidak sempat ngobrol banyak, karena kegiatan Kakak Nur yang padat. Baru di pertemuan kedua tahun 2024 ini, saya punya kesempatan untuk ngobrol banyak dengan Kakak Nur.

Saya dan istri mengajak Kakak Nur makan dan nonton bioskop. Hari itu, Sabtu 02 Maret 2024, kami menghabiskan waktu hampir setengah hari bersama dengan Kakak Nur. Senang banget.

Saya juga sempat ngobrol via WA dengan Kakak Wati di Tidore. Kakak Wati berpesan, supaya mengajak ibu dan Maikel ke Tidore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun