Singkatnya, program ini, merupakan program yang mendukung keberlanjutan. Mendengar pemaparan dari Pak Bowo, saya kagum luar biasa.
Menurut laporan Pak Bowo, saat ini, Transjakarta telah melayani sekitar 1,1 juta pelanggan setiap hari, lebih banyak dari pelanggan kereta, yang per harinya hanya melayani sekitar 900-an pelanggan. Wow banget!
Hal ini, menunjukkan kepada kita kalau masyarakat Jakarta sudah mulai beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke penggunaan kendaraan publik (dalam hal ini bus Transjakarta), karena manfaat positif yang didapat.
Setelah semuanya berkumpul dan melakukan registrasi ulang, kecuali Ibu Ameliya yang memilih turun di Halte M Bloc, kami naik bus Transjakarta Elektrik berwarna orange dan putih dari Halte non-BRT Wisma Nusantara pukul 08.41 menuju Halte Halte M Bloc.
Satu demi satu, melangkah masuk kedalam bus Transjakarta. Penumpang terlihat masih sedikit, mungkin masih pagi ya. Awalnya, saya berdiri, tetapi kemudian memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang kosong. Di belakang saya, duduk kawan-kawan Kopaja71.
Saya duduk di deretan bangku sebelah kiri dekat jendela. Di depan saya, berdiri beberapa orang, termasuk tim Tranjakarta. Aneh juga, padahal ada beberapa bangku yang masih kosong. Ah, mungkin mereka ingin berdiri.
Bagaimana kesannya naik bus elektrik Bang Billy? Duh, jujur ya, benar-benar nyaman banget kawan-kawan. Udara di dalam bus ini terasa segar banget dan adem, nggak terdengar bunyi mesin dan nggak bergetar. Pelayanan yang diberikan pun totalitas.
Ada hal lain yang menarik perhatian saya, ketika berada di dalam bus Transjakarta ini kawan-kawan, yaitu terdapat tempat duduk untuk kaum disabilitas. Bus ini, juga dilengkapi dengan CCTV di setiap sudutnya. Jadi, kalau terjadi aksi pencurian atau pelecehan seksual bakal terekam.
Karena jalanan masih sepi, bus yang kami tumpangi meluncur dengan cepat. Sehingga, tak terasa kami sudah berhenti di Halte M Bloc, Jakarta Selatan tepat pukul 09:08.
Kami semua turun dan melanjutkan perjalanan (berjalan kaki) ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Apa yang akan kami lakukan di taman ini? Nantikan cerita lanjutannya ya, kawan-kawan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H