Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Dear Millennials, Menunda Menikah Itu Nggak Salah Kok!

16 Februari 2024   14:59 Diperbarui: 16 Februari 2024   18:08 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menunda menikah. (Sumber gambar: freepik.com)

Pernahkah kalian (terutama cowok) mendapat pernyataan seperti ini: "wah, enak ya, sekarang sudah ada yang masak", "enak ya, sekarang sudah ada yang ngurus", atau "enak ya, sekarang tidur sudah ada yang nemanin". Saya pernah mendapat pernyataan-pernyataan seperti itu dari teman-teman saya.

Pernyataan seperti di atas, bisa jadi sebuah bentuk kepedulian, tapi juga bisa jadi sebuah bentuk candaan. Biasanya, saya akan melihat suasananya dulu, sebelum memberi respons. Kalau suasananya canda, saya akan menanggapinya dengan candaan, tapi kalau suasananya serius, saya tanggapi dengan cara serius pula.

Saya ingin mengajak kalian berefleksi dari beberapa pernyataan di atas. Memangnya, pada masa sebelum menikah seseorang tidak bisa mengalami senang atau bahagia? Memangnya, ketika seseorang jomlo, ia tidak bisa menikmati keadaan senang dan bahagia?

Berdasarkan pengalaman saya menunda menikah, jujur saya bahagia. Saya bahagia, ketika saya bisa lulus pendidikan magister; saya bahagia, ketika setiap bulan saya bisa membeli buku; saya bahagia, ketika setiap bulan mengirim uang ke orangtua; saya bahagia bekerja dan mengumpulkan uang. Saya bahagia melakukan sesuatu sendirian.

Lalu, setelah menikah, apakah kemudian saya kehilangan kebahagiaan? Tentu saja tidak, malah justru tambah bahagia, karena sekarang melakukan pekerjaan jadi lebih mudah, karena dilakukan bersama-sama. Menurut saya, jika di dalam rumah tangga suami dan istri bisa kompak, maka pernikahan itu mendatangkan kaharmonisan.

Jadi, baik menunda menikah maupun memutuskan menikah, sama-sama bisa kita nikmati kok. Namun, perlu dicatat bahwa, hal ini, bergatung pada cara berpikir dan bertindak kita.

Apakah hal menunda menikah itu salah? Kenyataannya, tidak! Malah, baik untuk dijalankan. Menunda menikah memiliki banyak keuntungan yang bisa kita rasakan di masa depan. Teruntuk generasi millenial yang sedang menunda menikah, selamat menikmati masa-masa penundaan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun