Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Pengaruh Hidup Minimalis terhadap Kesejahteraan Diri dan Lingkungan

19 Januari 2024   17:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   17:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah minimalis. (sumber gambar: pexels.com/Arina Krasnikova)

Seperti yang diketahui bahwa gaya hidup minimalis adalah gaya hidup yang mengusung kesederhanaan. Sederhana dalam bertempat tinggal, dalam berpakaian, dan berpola pikir. Dengan hidup minimalis, kita tidak perlu memikirkan pakaian yang hendak dipakai, selagi itu nyaman di badan kita.

Saya dan istri jarang membeli pakaian baru. Kami baru beli kalau pakaian yang kami pakai sudah robek. Jadi, di dalam lemari pakaian kami tidak banyak pakaian. Karena tidak banyak pakaian, maka kami tidak perlu membuang banyak energi dan waktu untuk mencucinya.

Perabotan dapur seperti piring, gelas, sendok, dan peralatan masak juga tidak banyak, sehingga kami tidak perlu membuang energi dan waktu untuk mencucinya. Kami terbiasa mencuci perabotan dapur sebelum berangkat bekerja. Tujuannya adalah ketika pulang bekerja kami langsung bisa beristirahat.

Dengan tidak memiliki banyak barang, kami dapat menghemat banyak energi dan waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Belakangan, setelah pulang bekerja kami masih sempat membuat kopi sambil membaca artikel dari teman-teman Kompasianer.

3. Lebih peduli lingkungan.

Terakhir, manfaat dari hidup minimalis adalah kita memberi dampak positif bagi lingkungan. Bagaimana gaya hidup minimalis berpengaruh positif bagi lingkungan? Simak terus penjelasannya.

Di tengah pertumbuhan umat manusia yang sangat meningkat saat ini, pertumbuhan konsumsi pun tak terkendali, sehingga bumi kita menangis karena limbah dan sampah yang dihasilkan manusia. Ini ditandai oleh suhu panas yang semakin meningkat di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia.

Tren gaya hidup minimalis yang dipopulerkan oleh tokoh-tokoh Jepang seperti Fumio Sasaki dan Marie Kondo menawarkan pandangan bijak, agar kita dapat hidup secara berkelanjutan. Beberapa langkah praktis menjaga lingkungan dengan gaya hidup minimalis antara lain sebagai berikut.

Menghindari membeli pakaian dan makanan yang berlebihan sehingga tidak mubazir; mengurangi penggunaan plastik, misalnya penggunaan plastik belanja diganti dengan goodie bag; beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke transportasi umum demi mengurangi polusi udara; gunakan energi secukupnya. Contoh, di rumah, kami terbiasa mematikan lampu dan kran air sebelum berangkat kerja.

Dengan menerapkan gaya hidup minimalis, maka kita dapat berkontribusi lebih bagi kelestarian bumi kita di masa depan. Bagaimana, anda tertarik untuk menerapkan gaya hidup minimalis? Jika anda tertarik menerapkan gaya hidup minimalis, berikut ini adalah beberapa petunjuk yang bisa dipertimbangkan.

Beberapa Petunjuk untuk Memulai Gaya Hidup Minimalis

Untuk berpindah dari gaya hidup "maksimalis" ke gaya hidup "minimalis" itu tidak mudah. Apalagi, kalau kita adalah orang yang terbiasa berbelanja. Kita akan merasa sulit untuk melepaskan barang-barang kesayangan kita, meskipun sebenarnya barang-barang tersebut sudah tak bermanfaat lagi. Maka di sini kita perlu tekad yang kuat untuk mewujudkan gaya hidup minimalis.

1. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa kita tidak mampu membuang barang.

Masalahnya bukan karena kita tidak mampu membuang barang, tapi masalahnya adalah kita tidak terbiasa membuang barang. Kita belum punya "pengalaman membuang," ujar Fumio Sasaki. Awalnya, saya sulit menyumbang ratusan  buku saya kepada STT, jiwa saya menolaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun