Setiap orang pastinya mempunyai mimpi. Ada yang tetap berjuang untuk meraihnya, ada pula yang terpaksa melepaskannya.
Seperti Astari Ratnadya yang bermimpi ingin ke Maluku sejak duduk di bangku SMA. Sekarang, berkat pekerjaannya sebagai travel blogger, dia berhasil keliling Maluku.
Seandainya, dulu Astari gak menekuni pekerjaan sebagai travel blogger, mungkin dia gak bakalan keliling Maluku dan Indonesia.
Seandainya, dulu saya gak gabung dengan Kompasiana -- platform blog terbesar di Indonesia, mungkin saya gak bakalan masuk ke dalam Gedung Bentara Budaya untuk melihat pameran lukisan terbaik karya Budi Ubrux.
Seandainya, dulu saya gak gabung dengan Kompasiana, mungkin saya gak bakalan dipercayakan bang Horas sebagai admin Kopaja71. Di mana, tugas utama saya adalah membuat reportase kegiatan Kopaja71 di Temu Kompasiana.
Seandainya, dulu saya gak gabung dengan Kompasiana, mungkin gak akan mengubah jalan hidup saya seperti sekarang. Di mana, saya semakin dikenal banyak orang melalui tulisan saya di Kompasiana.
Seandainya, dulu om Wijaya Kusuma (omjay), opa Effendy dan istrinya oma Rose gak gabung dengan Kompasiana, mungkin mereka gak bakal berkesempatan makan siang di istana dengan presiden Jokowi.
Saya kira, teman-teman blogger yang sudah sukses setuju. Bahwa, pekerjaan sebagai blogger di era teknologi ini menjanjikan banget, kalau ditekuni dengan serius.
Bagaimana, kalian tertarik untuk menjadi blogger? Kalau iya, Kompasiana adalah pilihan yang tepat untuk kalian berkarir sebagai seorang blogger sukses.
Ngomong-ngomog, tadi sore, sekitar pukul 16.00 WIB, saya bertemu seorang teman, ibu Eunike Pratiwie namanya. Beliau ingin saya bantu dibuatkan akun Kompasiana.
Kami nongkrong di salah satu caf di daerah Jembatan Lima. Sekitar 2 jam saya bimbing beliau, mulai dari pembuatan akun hingga penayangan artikel.
Alhasil, akun beliau pun jadi dan artikel perdana beliau berhasil ditayang di Kompasiana dengan label Pilihan. Melihat artikel perdana yang berlabel Pilihan itu, beliau sangat senang.
Jika Kompasianers berkenan, silakan mengunjungi artikel ibu Eunike "Merekat Toleransi Melalui Budaya dan Wisata di Purwokerto."
Yuk mari kita ajak keluarga dan teman-teman kita untuk menulis di Kompasiana, karena menulis di Kompasiana itu banyak manfaatnya -- menulis di Kompasiana bisa mengubah jalan hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H