Sebelum meninggalkan ruangan, kami sempat berfoto ria dengan beckground lukisan-lukisan karya seniman Budi Ubrux.
Momen Sharing dari Kompasianer Syaiful dan Wibhy
Sharing Kompasianer D. Wibhyanto
Sebenarnya, masih ada waktu untuk kami melihat-lihat pameran lukisan, tapi kami menggunakan waktu sisa untuk berbagi (sharing) pengalaman menulis di Kompasiana.
Sharing dimulai dari Pak Wibhy. Beliau bertutur tentang latar belakang pendidikannya, yaitu dalam Ilmu Komunikasi. Dengan latar belakang itu, pada tahun 1992, beliau ditawarkan bekerja di dua stasiun TV Indonesia.
Setelah pensiun, beliau kemudian aktif menulis di Kompasiana hingga hari ini. Perjalanan menulis di Kompasiana hingga meraih centang biru ternyata tidak mudah. Namun, beliau terus berusaha hingga akhirnya mendapat centang biru.
Bukan hanya centang biru saja, tapi juga memenangkan berbagai lomba yang diselenggarakan oleh komunitas di Kompasiana. Bagi kami, nampaknya pak Wibhy begitu sukses di Kompasiana.
Namun, di balik semua prestasi yang sudah beliau raih, ternyata beliau merasa capek. Menurut beliau, rewards dari Kompasiana maupun komunitas hanya itu-itu saja, tidak ada yang spesial lagi bagi beliau.
Kami akhirnya mengerti bahwa pak Wibhy sedang ada dalam situasi menjenuhkan. Mungkin, beliau perlu beristirahat sejenak dari aktivitasnya di Kompasiana dan menikmati kehidupan bersama keluarga tercinta.
Sebelum menutup sharing, beliau berpesan kepada kami terutama yang masih baru di Kompasiana untuk tetap semangat menulis dan meraih cita-cita. Beliau sempat memuji saya yang selalu rajin menulis di Kompasiana.
Sharing Kompasianer Syaiful W. Harahap
Bang Horas, kemudian meminta pak Syaiful untuk berbagi pengalamannya sebagai penulis di Kompasiana. Karena kebetulan pak Syaiful dalam posisi berdiri di tengah kami. Saya baru tahu kalau beliau adalah mantan wartaman di beberapa media Indonesia.