Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kopaja71 Ngetem di Pameran Seni "Ratu Adil" Bentara Budaya Jakarta

14 Januari 2024   00:17 Diperbarui: 14 Januari 2024   21:05 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pameran seni "Ratu Adil" di Bentara Budaya Jakarta. (sumber gambar: dokpri/Mas Taufik)

Tiba di Galeri Bentara Budaya, kami langsung melakukan resgitrasi atau pendaftaran peserta. Dimulai dari ketua kami, bang Horas, kemudian menyusul para anggota yang lain. Total anggota KOPAJA71 yang hadir hari ini berjumlah 10 orang.

Sebenarnya, yang daftar untuk hadir di acara pameran seni ini berjumlah 15 orang. Tapi, yang bisa hadir ternyata hanya 10 orang.

Sembari kami melakukan pendaftaran, dua wanita muda yang merupakan petugas galeri memberikan arahkan kepada kami, salah satu pesannya adalah tidak boleh menyentuh lukisan, karena dapat menimbulkan kerusakan.

Menikmati Keindahan Karya Lukis Budi Ubrux

Ilustrasi Kopaja71 menikmati keindahan karya lukis Budi Ubrux. (sumber gambar: dokpri/Mas Taufik)
Ilustrasi Kopaja71 menikmati keindahan karya lukis Budi Ubrux. (sumber gambar: dokpri/Mas Taufik)

Setelah kami melakukan registrasi, kami pun dipandu menuju ruang galeri. Pertama-tama kami menuju ruang sketsa yang terletak di sebelah kanan dari arah pintu masuk utama.

Wow! desain ruangan ini begitu minimalis, namun terkesan modern, dengan lukisan karya Budi Ubrux yang terpampang rapi di dinding. Saya juga melihat 2 buah pasang kursi kayu dengan desain yang unik.

Para anggota langsung tersebar untuk melihat lebih dekat lukisan karya Budi Ubrux. Di setiap lukisan diberi keterangan. Asli keren banget! Saya dan teman-teman Kopaja71 sempat memotret beberapa lukisan.

Dari situ, kemudian kami ke ruang galeri yang terletak di bagian tengah. Di pintu masuk, persis di sebelah kanan ada spanduk peluncuran buku Ratu Adil, Ramalan Jayabaya & Sejarah Perlawanan Wong Cilik.

Wow! lukisan Budi Ubrux di ruangan ini cukup besar. Kami semua tersebar untuk melihatnya lebih dekat. Lukisannya seperti nyata. Begitu hidup.

Kami menebak-nebak makna yang terkandung di balik lukisan-lukisan tersebut. Salah satu anggota kami, Pak Wibhy mencoba menjelaskan makna di balik lukisan-lukisan tersebut.

Namun, menurut seorang pengunjung, untuk mengetahui makna dari lukisan-lukisan tersebut, kita perlu membaca buku Ratu Adil, sebab di buku itu sudah dijelaskan dengan lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun