Tak terasa, liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 sudah berakhir. Para pelajar dan pekerja mulai kembali beraktivitas seperti biasanya.
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari mereka yang merasa tidak siap menghadapi realita belajar dan bekerja. Kondisi ini juga dialami oleh saya dan istri.
Setelah berlibur di Pulau Pari pekan lalu, kami sempat merasa tidak bersemangat menjalani aktivitas kantoran. Kondisi seperti ini oleh para ahli psikologi disebut sebagai post holiday blues.
Post holiday blues mengacu pada tekanan mental jangka pendek. Orang yang mengalami kondisi ini memiliki emosi yang beragam seperti merasa sedih, cemas, sepi, dan stres.
Penyebab emosi negatif tersebut antara lain karena harus berpisah dengan realita liburan yang menyenangkan dan kelelahan setelah pulang liburan. Karena itu, jurus jitu untuk menghadapi post holiday blues adalah dengan beristirahat sepenjang hari.
Kami sengaja menyisahkan 2 hari kosong, yaitu Senin dan Selasa untuk beristirahat, setelah pulang dari liburan. 2 hari kosong ini betul-betul kami gunakan untuk tidur-tiduran di rumah.
Kami bahkan tidak memasak sama sekali. Makanan kami pesan online. Jadi, betul-betul full istirahat.
Dampaknya? Kondisi fisik dan mental kami pulih kembali. Emosi kami jadi lebih stabil. Sehingga, kami telah siap untuk masuk kedalam realitas pekerjaan masing-masing.
Hari ini adalah hari kedua kami bekerja dan kami masih tetap semangat. Apa yang kami lakukan ini terbukti manjur untuk menghalau post holiday blues.
Karena itu, kami menyarankan supaya teman-teman Kompasianers juga menerapkannya. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H