Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benteng Tahula Buatan Spanyol: Menapaki Jejak Perdagangan Rempah di Tidore

23 Desember 2023   13:08 Diperbarui: 23 Desember 2023   13:28 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benteng Tahula dibangun di atas bukit karang. Oleh Spanyol, benteng ini dijadikan sebagai benteng pertahanan menghadapi serangan musuh, bangsa Portugis yang kala itu menguasai wilayah Maluku. Selain itu, juga untuk mengawasi lalu lintas perdagangan rempah di perairan Tidore.

Setelah kepergian Spanyol dari Tidore tahun 1662, benteng ini dihancurkan oleh Belanda tahun 1707. Namun, setelah Sultan Nuku menjabat sebagai Sultan Tidore, Benteng Tahula dibenarin dan ditambahkan meriam dan amunisi untuk menghadapi Belanda yang kala itu berkuasa di Maluku.

Jadi, pada mulanya, benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan militer baik oleh bangsa Spanyol maupun oleh Kerajaan Tidore. Juga, untuk mengawasi lalu lintas perdagangan rempah-rempah.

Peristiwa-peristiwa Penting di Balik Benteng Tahula

Adakah peristiwa-peristiwa penting yang melatarbelakangi Benteng Tahula di Tidore? Jawabannya ada. Benteng ini pernah menjadi tempat tinggal Sultan Tidore, sebelum akhirnya dihancurkan oleh VOC pada tahun 1707. Benteng Tahula menjadi saksi bisu dari perjuangan Kesultanan Tidore untuk mengusir penjajah (Spanyol dan Belanda) dari wilayah Tidore.

Apresiasi terhadap Pemerintah Maluku Utara

Sekarang ini, Bentang Tahula, sudah tak lagi utuh seperti dahulu kala, meskipun pernah direnovasi oleh pemerintah Maluku Utara. Menurut laporan Kompas.com., beberapa elemen yang bisa dilihat dari bangunan berusia ratusan tahun ini adalah tangga dan dinding benteng. Selain itu, pada bagian dalam dapat dilihat bekas ruang yang menyatu dengan salah satu struktur berbentuk segitiga.

Meski bangunan benteng sudah tak utuh lagi seperti dahulu kala, tetap saja kita mesti berterima kasih kepada pemerintah Maluku Utara, khususnya, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya yang berusaha memugari dan melestarikannya hingga saat ini.

Bahkan, dari 9 benteng di Kepulauan Tidore, 2 benteng di antaranya sudah memiliki sertfikat, yaitu Benteng Torre dan Benteng Tahula. Semoga segera menyusul 7 sertifikat benteng lainnya.

Bagaimana Cara Menuju Benteng Tahula?

Kini, Benteng Tahula menjadi destinasi wisata sejarah populer di Tidore, Maluku Utara di samping Benteng Torre. Oh ya, untuk bisa sampai ke Benteng Tahula, kalian harus naik kapal atau speedboat dari dermaga Ternate ke dermaga Rum, Kota Tidore Kepulauan.

Dari dermaga Rum, kalian bisa menumpang angkutan umum ke Benteng Tahula dengan biaya yang cukup murah sekitar Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Waktu tempuh adalah 1 jam.

Yang menantang adalah ketika menuju puncak Benteng Tahula, kalian harus menaiki anak tanggah yang berjumlah sekitar 126. Namun, bila sudah sampai di puncak benteng, kalian bakal menikmati pemandangan eksotis Kota Soasio, laut dan Pulau Halamahera.

Liburan Natal dan Tahun Baru 2023 mau ke mana nih teman-teman Kompasianer? Ke Tidore, yukk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun