Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benteng Torre: Saksi Bisu Kekayaan Rempah Tidore dan Serangan Spanyol yang Menghancurkan

21 Desember 2023   22:17 Diperbarui: 21 Desember 2023   23:34 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Benteng Torre di Tidore Kepulauan sebelum direnovasi. (sumber gambar: tunawisma.com/Wirawan Winarto)

Dari Ternate, kita menuju Tidore Kepulauan (disingkat Tikep). Tidore Kepulauan memiliki sejarah yang panjang, terutama sebagai tempat kelahiran Pahlawan Nasional, Sultan Nuku.

Di sini, terdapat sejumlah benteng peninggalan bangsa Eropa (Portugis dan Spanyol). Selain itu, Tidore Kepulauan memiliki keindahan alam yang menawan, mulai dari pantai berpasir putih, gunung berapi, hingga hutan tropis.

Jelajah kita di Tidore Kepulauan tidak berfokus pada keindahan alamnya, meskipun hal itu tidak terhindarkan. Jelajah kita lebih berfokus pada tempat-tempat bersejarah, khusunya, benteng yang dibangun oleh bangsa Eropa, ketika mendarat di Tidore. Lain waktu, kita akan jelajah keindahan alam dan budaya di Tidore Kepulauan.

Menurut laporan Kumparan.com., ada sekitar 9 benteng yang didirikan di Tidore Kepulauan, antara lain: Benteng Tomanyira dan Benteng Maresco yang terletak di Kelurahan Mareku. Benteng Mare terletak di Pulau Mare. Benteng Torre dan Benteng Tahula terletak di Kelurahan Soa-sio. Benteng Romeo terletak di Kelurahan Rum. Benteng Cobo dan Benteng Biji Negara terletak di Kelurahan Toloa, dan satu benteng lagi di Kelurahan Ome, yang jejaknya mulai hilang.

Pada jelajah kali ini, kita akan menjelahi Benteng Torre yang terletak di Kelurahan Soa-sio, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan. Untuk memudahkan penjelajahan kita, saya akan membuatkan peta jelajah.

Pertama-tama, kita akan menelusuri asal-mula Benteng Torre, lalu melihat peran benteng ini pada abad ke-16, kemudian menggali peristiwa-peristiwa penting yang melatarbelakangi benteng Torre.

Sudah siap jelajahi Benteng Torre? Kalau sudah siap, yuk mari kita mulai petualangan kita. Supaya petualangan kita ini jadi asyik dan menyenangkan, mungkin baik bila kalian menyiapkan secangkir kopi atau teh untuk teman perjalanan. He-he.

Asal-usul Berdirinya Benteng Torre

Menurut laporan Kemdikbud.go.id., Benteng Torre didirikan pertama kali oleh Portugis pada tahun 1578 di bawah kepemimpinan Sancho de Vasconcelos, setelah mendapatkan restu dari Sultan Gapi Baguna.

Siapakah Sultan Gapi Baguna? Ia adalah Sultan Tidore yang keenam di Kepulauan Maluku. Ia memerintah dari tahun 1560 sampai tahun 1599.

Menurut laporan Kompas.com., Benteng Torre didirikan di atas bukit batu di pesisir barat Tidore - berhadapan langsung dengan Pulau Halmahera dan Pulau Ternate. Bentuknya segi empat.

Dindingnya tersusun dari bebatuan karang. Benteng ini dilengkapi dengan satu buah menara pengintai di bagian depan. Fungsi menara ini tak lain untuk mengawasi pergerakkan musuh.

Oh ya, nama "Torre" yang melekat pada benteng ini, konon katanya diambil dari nama kapten Portugis saat itu, yang Bernama Hernando de la Torre. Itulah, asal-usul Benteng Torre di Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

Peran Benteng Torre pada Abad ke-16

Lokasi perbukitan yang menjadi tempat Benteng Torre, sengaja dipilih untuk memudahkan Portugis mengamati kemungkinan serangan musuh dari arah laut. Selain itu, lokasinya juga akan menyulitkan musuh yang hendak menyerang.

Jadi, pada abad ke-16, benteng ini digunakan oleh Portugis sebagai tempat pertahanan untuk melindungi kawasan Tidore dari musuh, yaitu Spanyol.

Karena lokasinya di atas bukit, maka para wisatawan yang berkunjung, mau tak mau, harus menapaki sejumlah anak tangga yang cukup menguras tenaga.

Peristiwa-peristiwa Penting yang Melatarbelakangi Benteng Torre

Benteng Torre menjadi saksi bisu dari kekayaan rempah-rempah di Tidore Kepulauan pada masa lalu. Benteng ini, juga menjadi saksi bisu dari serangan bangsa Spanyol ke Tidore. Di mana, akibat dari serangan itu menyebabkan keruskan parah pada Benteng Torre. Tidak dicatat apakah ada korban jiwa dalam serangan ini.

Kesimpulan dan Apresiasi bagi Pemerintah Tidore Kepulauan Maluku Utara

Menurut catatan sejarah, Benteng Torre sempat megalami kerusakan sangat parah akibat serangan pasukan Spanyol. Bersyukur, kondisi beteng saat ini sudah kembali utuh seperti dulu kala berkat pemerintah Maluku Utara.

Menurut laporan Kemdikbud.go.id., renovasi atau perbaikan benteng dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada tahun 2012, dan tahap kedua dilakukan pada tahun 2013.

Saat ini, Benteng Torre menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang paling populer di Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Terima kasih kepada pemerintah Tidore Kepulauan, Maluku Utara yang memperhatikan kondisi benteng Torre.

Oh ya, untuk sampai ke Benteng Torre, kalian harus menuju Kota Ternate terlebih dahulu. Karena Tidore belum punya bandara.

Satu-satunya akses menuju Tidore adalah menggunakan kapal ferry atau speedboat. Kalian harus naik trasportasi laut ini menuju Pelabuhan Rum, Pulau Tidore. Dari Pelabuhan Rum, kalian bisa naik becak motor atau mikrolet menuju Benteng Torre.

Menurut Kompasianer Ihdal Umam, ongkos masuk kedalam Benteng Torre ini sekitar Rp 2000. Sangat murah ya! hanya beda Rp 300 dengan ongkos tiket masuk kedalam benteng di Kota Ternate.

Saya kira, pengelola benteng mesti menaikan ongkos tiket masuk kedalam benteng. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Selain itu, bisa untuk memperbaiki kerusakan benteng.

Nah, itu dia, sekilas sejarah berdirinya Benteng Torre. Bagaimana, kalian tertarik untuk berlibur ke Tidore Kepulauan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun