Ada hal menarik dari pertemuan saya dengan Pak Yoke kali ini. Ap aitu? Tentang makan soto ayam kampung? Tentang menikmati segelas jus jeruk? Tentang pekerjaan? Bukan itu yang menarik bagi saya. Lalu, apa? Yang menarik adalah ketika Pak Yoke tahu saya sebagai penulis aktif di Kompasiana.
Rupanya, kawan saya ini, memantau aktivitas saya di Facebook. Bagaimana tidak, hampir setiap hari saya membagikan artikel yang sudah tayang di Kompasiana ke media sosial pribadi saya seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Kemarin, seorang kawan baik saya, Rhesa Sigarlaki, memberi apresiasi kepada saya, karena menulis isu-isu terkini di Kompasiana. Pesan yang dia kirim via Instagram itu membuat saya lebih percaya diri. Izinkan saya mengutipnya di sini bagi kalian.
"Bagus Bill, itu baik bagi perluasan dan mengayaan disiplin utamamu, yakni teologi. Pengembangan ini tentu akan membuat scope berteologimu meluas, dan itu hal yang sangat terpuji. Bukankah sebenarnya banyak kalangan teolog sendiri sudah jenuh, jika 'larinya' wacana teologi ke situ-situ juga sedari dulu? Mau terus ya, saya dukung dan doakan" tulis Pak Rhesa.
Impian saya sederhana saja, yaitu saya ingin banyak orang mengenal saya sebagai seorang Kompasianer. Ini jugalah yang menjadi impian Kompasianer Omjay. He-he. Bagi saya, menjadi seorang Kompasianer itu membanggakan. Kenapa? Karena, kita dikenal dan dikagumi orang dari tulisan-tulisan yang kita buat di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H