Kawasan PIK 2, belakangan ini, menjadi destinasi wisata yang populer. Tempat wisata pinggir pantai ini, menawarkan panorama indah bagi setiap pengunjungnya.
Dari tempat bimbel di PIK 1, saya dan istri menuju PIK 2 menggunakan sepeda motor Revo 110 cc. Jalanan tadi sore dari arah PIK 1 ke PIK 2 terbilang cukup ramai.
Kami melewati Tzu Chi School dan Tzu Chi Hospital. Meski sudah beberapa kali kami melewatinya, kami tetap kagum dengan kemegahan kedua bangunan ini.
Tidak jauh dari situ, ada sebuah jembatan yang menghubungkan PIK 1 dan PIK 2. Konon, jembatan panjang berwarna putih ini sempat viral di media sosial.
Di atas jembatan, saya sengaja memperlambat laju sepeda motor, agar kami bisa menikmati pemandangan laut. Dari atas jembatan, kami bisa melihat beberapa perahu nelayan. Kami juga melihat sebuah kapal kayu yang sedang berlabuh.
Jembatan PIK 2 ini mengingatkan saya akan jembatan Merah Putih di kota Ambon. Setelah menuruni jembatan, kami dihadapkan dengan pemandangan estetik perumahan dan gedung-gedung perkantoran ala Eropa.
Di sepanjang pinggir jalan, terlihat gedung-gedung yang sedang dalam proses pembangunan, bahkan ada yang baru mulai dibangun.
Oh ya, jalanan di PIK 2 ini agak lebar dan mulus ketimbang jalanan di PIK 2. Ya iya lah, proyek baru gitu, lho! Ha-ha.
Tidak sadar, kami sudah berada di depan pantai pasir putih PIK 2. Kami pun memutuskan untuk masuk ke dalam.
Kami sempat bingung mencari tempat parkir sepeda motor. Istri sempat bertanya ke seorang petugas parkir, ternyata parkiran motor terpisah dari parkiran mobil.
Bukan hanya kami yang pingung, ada satu pengendara motor di depan yang tampak mencari-cari tempat parkir. Mungkin, pengelola pantai pasir putih PIK 2 perlu mengatur papan penunjuk arah, agar terlihat dengan jelas oleh pengunjung.
Jarak dari tempat parkir motor ke pintu masuk tempat wisata cukup jauh. Okelah, nggak ap-apa, kami bisa jalan kaki, hitung-hitung olahraga. Begitu pikir saya.
Ketika kami hendak masuk ke tempat parkir, kartu flazz BCA istri nggak terbaca di pintu masuk parkir. Petugas parkir langsung mendatangi kami untuk membantu.
Ternyata, sama saja, tidak terbaca. Kata petugasnya, kartu flazznya harus diganti dengan yang baru. Ya sudah, kami pulang dengan sedikit kecewa.
Mungkin, belum jodoh. Ha-ha. Lain waktu, kami akan kembali.
Di akhir cerita, saya ingin memberikan sedikit catatan untuk kalian yang ingin ke PIK 2, terutama ke pantai pasir putih PIK 2.
- Pertama, ingat tempat parkir mobil dan sepeda motor itu dipisah. Kalau mengikuti urutan, kita akan menemukan tempat parkir mobil lebih dahulu. Baru setelah itu tempat parkir sepeda motor.
- Kedua, pastikan kartu flazz BCA kalian baru dan ada saldonya.
- Ketiga, datanglah pada sore hari, karena cuacanya nggak terlalu panas.
Sekian catatan dari saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H