Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Nominee Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Inilah 4 Spot Spearfishing Terbaik di Pulau Saparua

5 November 2023   12:19 Diperbarui: 5 November 2023   12:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda pernah mendengar tentang spearfishing? Spearfishing adalah teknik menangkap ikan dengan cara menombak di bawah laut. Belakangan, kegiatan ini dijadikan olahraga dengan peminat yang semakin tinggi.

Menurut sumber yang saya baca, suku Bajo lah yang pertama kali mempraktikkan spearfishing untuk mencari ikan. Secara harfiah, spear dalam bahasa Inggris berarti ujung tombak dan fishing berarti kegiatan mencari ikan.

Suku Bajo menyebut kegiatan menombak ikan ini dengan memanah ikan. Dalam dialek masyarakat Jailolo menyebutnya dengan bapana ikan. He-he.

Di sini, saya tidak mengajak anda berwisata di Pulau Bajo, tapi saya ingin mangajak anda untuk melihat 4 spot wisata spearfishing yang menurut pandangan saya terbaik di Pulau Saparua. Sebelum itu, kita akan melihat sekilas tentang sejarah Pulau Saparua.

Sekilas tentang Sejarah Pulau Saparua

Pulau Saparua terkenal dengan wisata sejarahnya. Pulau ini menjadi saksi bisu perjuangan Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy) dan masyarakat Saparua melawan penjajah Belanda. Perlawanan tersebut terjadi pada 14 Mei 1817.

Di bawah pimpinannya, Benteng Duurstede berhasil direbut dari tangan Belanda dan semua tentaranya tewas, termasuk Residen Van den Berg. Namun, pada tanggal 11 November, Pattimura ditangkap Belanda dan Benteng Duurstede kembali direbut.

Pada saat dibawa ke Ambon untuk dihukum mati, Belanda sempat membujuk Pattimura untuk bekerja sama, namun dia menolak. Akhirnya, Pattimura dihukum mati dengan cara digantung di Benteng Victoria Ambon pada 6 November 1817. 

Letak Geografis Pulau Saparua

Oke, itu adalah sedikit sejarah Pulau Saparua. Sekarang, mari kita intip letak geografis Pulau Saparua. Pulau Saparua adalah pulau kecil sekaligus kecamatan yang terletak dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Pulau Saparua memiliki 16 buah negeri/desa, yaitu: Haria, Porto, Tiouw, Saparua, Paperu, Booi, Kulur, Pia, Sirisori Amalatu, Sirisori Amapatti, Tuhaha, Ihamahu, Iha, Noloth, Itawaka, dan Mahu.

Pulau Saparua berjarak sekitar 50 mil dari Pulau Ambon, ibu kota Maluku. Untu bisa sampai di Pulau Saparua, Anda dapat menggunakan kapal ferry, kapal cepat, atau speedboad dari pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Haria, Kulur atau Tuhaha.

Perjalanan saya dari pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Haria, Pulau Saparua tahun 2019 silam. (sumber: dokpri)
Perjalanan saya dari pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Haria, Pulau Saparua tahun 2019 silam. (sumber: dokpri)

Waktu tempunya sekitar 1-3 jam, tergantung jenis transportasi yang digunakan. Sepanjang perjalanan, anda akan disuguhkan dengan pemandangan laut, pesisir pantai, dan gunung.

Nah, sekarang, saya ingin mengajak anda, khususnya, pecinta spearfishing untuk melihat lebih dekat 4 spot spearfishing terbaik di Pulau Saparua.

Inilah 4 Spot Spearfishing Terbaik di Pulau Saparua

1. Pantai Desa Saparua

Pantai Desa Saparua, selain memiliki pasir putih yang bersih, juga memiliki terumbu karang cantik. Lokasi terumbu karang yang cocok untuk spearfishing adalah di samping Benteng Duurstede.

Meskipun lokasinya tidak terlalu besar, banyak ikan yang bersembunyi di situ. Adik saya, Maikel pernah satu kali menembak ikan kerapu besar berwarna merah kecoklatan di sini.

Selain itu, anda juga bisa menyusuri pesisir pantai Waisisil, yang juga banyak ikannya. Lokasi ini adalah salah satu favorit saya.

Adik saya Maikel berpose dengan hasil tangkapannya. (sumber: dokpri)
Adik saya Maikel berpose dengan hasil tangkapannya. (sumber: dokpri)

2. Pantai Desa Paperu

Pantai Desa Paperu boleh dibilang surganya ikan, karena pantai ini menyimpan banyak sekali terumbu karang. Waktu kami sekeluarga berdomisili di Desa Paperu, ayah saya sering mengajak saya dan adik saya untuk berburu ikan dengan cara spearfishing.

Setahu saya, di antara masyarakat nelayan di Paperu, hanya keluarga kami yang menangkap ikan dengan metode spearfishing. Pada umumnya, nelayan di Desa Paperu menangkap ikan dengan metode menjaring atau memancing.

Hasil spearfishing pada malam hari. (sumber: dokpri)
Hasil spearfishing pada malam hari. (sumber: dokpri)

3. Pantai Desa Booi

Pantai di Desa Booi juga kurang lebih sama dengan pantai di Desa Paperu. Namun, yang membedakan adalah cuaca lautnya lebih ekstrim. Di Pantai Booi gelombang dan arus di bawah laut sangat kuats sekali, sehingga perlu nyali dan tenaga yang besar.

Kenapa bergelombang dan berarus? Ini karena pantai Booi berhadapan langsung dengan laut lepas. Melakukan spearfishing di lokasi pantai Booi menjadi tantangan tersendiri. Meskipun begitu, kita tetap puas dengan pemandangan bawah lautnya.

4. Pantai Desa Kulur

Nah, pantai yang satu ini juga tidak kalah menariknya. Banyak ikan di sini.

Kalau dari Saparua, anda bisa naik sepeda motor kurang lebih 30 menitan. Selain pemandangan bawah lautnya yang super kece, pemandangan pantainya juga tak kalah kecenya. Tidak heran, warga dari desa-desa yang lain sering berwisata di pantai ini.

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan oleh Pecinta Spearfishing

Hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap pecinta spearfishing, ketika berkunjung ke Pulau Saparua untuk berwisata spearfishing, janganlah lupa untuk meminta izin dari Bapa Raja/Kepala Desa setempat, ya! Maksudnya, agar kegiatan anda tidak dianggap menganggu nelayan setempat.

Yang berikut, yang tidak kalah penting adalah jangan pernah merusak terumbu karangnya. Seperti yang kita ketahui bahwa proses terbentuknya terumbu karang itu memakan waktu sampai ribuan tahun.

Jadi, plis jagalah alam laut kita dengan baik, karena dari mereka lah kita hidup. Semoga bermanfaat, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun