Gimana S-3 sudah mulai?, tanya Kak Danang mlalui chat WA.
Belum nih Kak, aku tarik napas dulu deh. Ha-ha
Billy, akademik itu penting. Tapi hidup kita tidak melulu soal itu. Aku senang mendengar kabarmu mengambil jeda. Semoga kebaikan menjadi berkat untukmu.
Saya kira, apa yang disampaikan oleh Kak Danang itu benar. Kita perlu mengambil waktu jeda (istilah kerennya gap year), sebelum melanjutkan studi.
Sebelum saya melanjutkan studi ke jenjang S-2, saya mengambil waktu jeda sekitar 5 tahun. Cukup lama.
Selama 5 tahun masa jeda, saya melakukan beberapa hal penting. Yuk, mari intip hal penting apa saja yang saya lakukan selama 5 tahun masa jeda.
1. Mempersiapkan Diri dari Segi Pengalaman Kerja
Program master/doktoral adalah program studi untuk meraih spesialisasi di bidang tertentu. Misalnya, saya mengambil program master dalam bidang kepemimpinan.
Mengapa saya mengambil bidang kepemimpinan? Jawabannya: karena pengalaman kerja yang saya lakukan selama 5 tahun.
Dengan bekerja selama 5 tahun, saya jadi mengetahui passion saya dalam bidang apa. Sehingga, pilihan saya untuk mendaftarkan diri pada program master dalam bidang kepemimpinan adalah pilihan yang tepat.
Banyak individu yang mengambil gelar master setelah lulus sarjana tanpa memiliki pengalaman kerja yang cukup. Akibatnya, mereka tidak mengetahui apakah pilihan mereka relevan dengan dunia kerja.
Nah, supaya ilmu anda relevan dengan dunia kerja, sebaiknya anda mencari pengalaman kerja terlebih dahulu, sebelum melanjutkan studi.
2. Mempersiapkan Diri dari Segi Knowledge
Program master/doktoral dirancang khusus untuk mereka yang memang memiliki minat belajar yang tinggi. Sehingga, mahasiswa/i calon master/doktoral perlu sekali mempersiapkan diri dari segi pengetahuan yang cukup baik.
Selama masa jeda 5 tahun, saya membaca banyak buku, terutama buku-buku kepemimpinan. Saya juga mengikuti seminar tentang kepemimpinan.