Per bulan ini, saya dan istri satu tahun tiga bulan tinggal di kontrakan Kong Marsa. Gimana rasanya pindah dari kosan ke kontrakan berukuran tiga petak?
Apa saja suka-duka tinggal di kontrakan? Yuk, baca terus, siapa tahu jadi masukan buat kalian (pasangan baru nikah) yang mau ngontrak rumah.
Lokasi Strategis
Sebelum menikah, saya dan istri menyempatkan waktu mencari informasi kontrakan. Ada dua kontrakan yang kami datangi, dua-duanya berlokasi di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Yang pertama kami tolak karena kondisi kontrakannya tampak tak dirawat. Yang kedua kami terima, karena kondisi kontrakannya masih baru. He-he.
Kontrakan Kong Marsa yang berlokasi di Meruya Utara ini kami pilih karena beberapa pertimbangan, antara lain: dekat dengan Pasar Rawa Jabon. Selain itu, jarak ke kampus dan tempat kerja cukup dekat.
Plus yang terpenting adalah suasana di kontrakan Kong Marsa jauh dari keramaian kota. Tinggal di sini bikin suasana hati tenang.
Biaya Lebih Hemat
Kenapa kami tidak memilih tinggal di apartemen dan memilih ngontrak rumah? Itu karena biaya kontrak rumah lebih murah ketimbang biaya sewa apartemen.
Biaya sewa apartemen khususnya di kota besar seperti Jakarta paling murah berkisar 3-5 juta per bulan. Sedangkan, biaya sewa rumah kontrak paling murah berkisar 1-2 juta per bulan.
Gak Repot Bersih-bersih
Karena ruangan kontrakan kami tidak terlalu luas, jadi gampang banget bersihinnya. Waktu buat bersihin bisa dihitung pakai jari. Cocok sih bagi kalian yang sibuk bekerja dari pagi hingga malam.
Punya Banyak Tetangga
Nah, ini yang asyik kalau tinggal di kontrakan. Kita punya banyak teman dari berbagai suku dan agama.