Kemunculan laor tidak lama ya, hanya berkisar 30 menit sampai 1 jam dalam satu malam. Karena itu, tidak heran kalau masyarakat saling berebutan timba laor. He-he-he.
Cara mengolah laor
Laor yang sudah ditangkap akan diolah sesuai selera. Ibu saya, biasa masak laor dengan cara ditumis menggunakan rempah-rempah seperti rica, bawang merah, dan bawang putih.
Selain ditumis, bisa juga dengan cara digoreng, dipepes, atau digarami. Singkong rebus, ubi rebus, pisang goreng, atau nasi hangat sangat cocok jadi pendamping laor.
Manfaat laor bagi kesehatan
Ternyata, laor atau cacing laut ini mengandung banyak sekali protein loh yang berguna bagi kesehatan manusia. Bagaimana, kalian ingin mencobanya?
Timba laor jadi destinasi pariwisata musiman
Karena keunikan timba laor, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bernisiatif menjadikannya sebagai destinasi pariwisata musiman sejak tahun 2016 lalu. Kegiatan yang berlokasi di dua tempat, yakni pesisir Latuhalat dan pesisir Leitimur, diharapkan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyakat dan sektor pariwisata.
Nah, itu dia tradisi unik masyarakat pesisir di Maluku yang dikenal dengan "timba laor." Kalau di daerah kalian, tradisi apa yang unik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H