Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Nominee Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Timba Laor": Tradisi Unik Masyarakat Pesisir di Maluku

24 Oktober 2023   16:39 Diperbarui: 24 Oktober 2023   16:46 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masyarakat pesisir pulau Ambon sedang antusias menangkap laor pada petang hari.(sumber gambar: mongabay/Jevertznex Danar)

Kemunculan laor tidak lama ya, hanya berkisar 30 menit sampai 1 jam dalam satu malam. Karena itu, tidak heran kalau masyarakat saling berebutan timba laor. He-he-he.

Cara mengolah laor

Laor yang sudah ditangkap akan diolah sesuai selera. Ibu saya, biasa masak laor dengan cara ditumis menggunakan rempah-rempah seperti rica, bawang merah, dan bawang putih.

Selain ditumis, bisa juga dengan cara digoreng, dipepes, atau digarami. Singkong rebus, ubi rebus, pisang goreng, atau nasi hangat sangat cocok jadi pendamping laor.

Manfaat laor bagi kesehatan

Ternyata, laor atau cacing laut ini mengandung banyak sekali protein loh yang berguna bagi kesehatan manusia. Bagaimana, kalian ingin mencobanya?

Timba laor jadi destinasi pariwisata musiman

Karena keunikan timba laor, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bernisiatif menjadikannya sebagai destinasi pariwisata musiman sejak tahun 2016 lalu. Kegiatan yang berlokasi di dua tempat, yakni pesisir Latuhalat dan pesisir Leitimur, diharapkan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyakat dan sektor pariwisata.

Nah, itu dia tradisi unik masyarakat pesisir di Maluku yang dikenal dengan "timba laor." Kalau di daerah kalian, tradisi apa yang unik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun