Guys, kalian sudah pada tahu belum kalau Kompas Gramedia yang berlokasi di Jln. Panjang, Kb. Jeruk, Jakarta Barat buka gudang per 1 Oktober hingga 31 Oktober 2023. Nah, kebetulan, hari ini, istri saya pulang kerja lebih cepat, jadi kami bisa mampir di Gedung Kompas Gramedia.
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB. Dari luar, kami melihat antrean pengunjung yang panjang banget. Istri saya sempat mengurung niatnya masuk ke dalam. Tapi, saya mendorongnya untuk masuk.
Setelah parkir motor, saya dan istri bergegas masuk ke dalam. Wow, banyak tumpukan buku di sini, mulai dari novel, cerita anak, hingga buku nonfiksi.
Harganya sangat murah, mulai dari Rp 5000 hingga Rp 75.000.
Saya dan istri langsung berpencar. Saya ke bagian tengah, ke tumpukan buku nonfiksi dan fiksi. Sedangkan istri ke bagian belakang, ke tumpukan buku anak-anak. Maklum, saat ini dia bekerja sebagai guru bimbel.
Istri saya segera memilih 4 buku baginya dan 4 buku titipan teman gurunya. Sedangkan saya memilih 3 buku nonfiksi. Ketiga buku nonfiksi tersebut adalah (1) Misionarisme Di Banten karangan Mufti Ali, (2) Ridwan Kamil: Pemimpin Kreatif Era Milenial, (3) Generasi 90-an: Anak Kemaren Sore, karangan Marchella FP.
Kok tidak beli novel? Sebenarnya pengen beli, tapi novel yang saya cari tidak ada di sini. Saya mencari novel Jostein Gaarder, novel Paulo Coelho, Seno Gumira Ajidarma, dan Eka Kurniawan, namun tidak ketemu. Mungkin ada, cuma saya yang tidak tekun mencari.
Setelah mendapatkan buku yang diinginkan, kami menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Untuk ketiga buku saya dikenai biaya Rp.70.000. Lumayan murah kan, guys!
Kami meninggalkan Gedung Kompas Gramedia sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, pengunjung masih terus berdatangan.
Ternyata, di tengah-tengah gempuran buku digital saat ini, masih banyak orang yang suka membaca buku versi cetak.
Bagi kalian yang pengen ke Gedung Kompas Gramedia, dan pengen habiskan waktu cukup lama di sini, saya sarankan bawa kipas tangan dari rumah, karena pengap banget di dalam.
Saya dan istri 1 jam lebih di dalam berasa kayak di oven. Nampaknya, pengujung lain juga marasakannya. Ini terlihat dari beberapa pengunjung yang mengipasi dirinya pakai buku. Memang sih, ada kipas angin besar yang ditaruh di dekat kasir, tapi tidak semua sudut ruangan terkena angin.
Itulah cerita saya hari ini. Semoga cerita saya berkenan di hati kalian. Terima kasih ya sudah mampir membaca. Sampai jumpa lagi besok.
Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H