Mohon tunggu...
Billy Polii
Billy Polii Mohon Tunggu... Mahasiswa - HambaNya

Karyawan Swasta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misiologi Berdasarkan 1 Petrus

30 November 2021   18:00 Diperbarui: 30 November 2021   18:16 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1 Petrus adalah surat penggembalaan kepada beberapa komunitas Kristen yang tersebar (1:1). Mereka menghadapi banyak masalah dalam kehidupan mereka. Lingkungan mereka, menurut Robinson, “secara terus menerus melihat dan memperlakukan mereka sebagai ‘pendatang dan orang asing’ (paroikoi and parepidemoi dalam 1:1; 2:11).” 

Hal ini mengimplikasikan bahwa “mereka rentan terhadap segala diskriminasi dan pembatasan politik, hukum, ekonomi dan sosial.” Mereka juga menderita karena iman mereka (band. 3:14), serta berbagai pencobaan menguji iman mereka (1:6). 

Jadi, sang Rasul dan Penatua (band. 1:1; 5:1) “menulis kepada jemaat-jemaat yang baru tersebut untuk menuntun mereka kepada kedewasaan dan untuk menganggapi isu-isu yang berkaitan dengan interaksi mereka dengan dunia dimana mereka hidup yang cenderung memusuhi.” Mereka dimotivasi untuk mempertahankan iman mereka sampai hari Yesus Kristus menyatakan diri (1:7).

Surat 1 Petrus mengajarkan kepada orang-orang Kristen bahwa mengalami penderitaan merupakan hal yang wajar, sebab melalui Penderitaan itu terbentuklah kedewasaan rohani. 

Kitab I Petrus terbagi atas 5 pasal, Rasul Petrus mau menjelaskan kepada orang-orang Kristen yang sedang menderita bahwa keselamatan kekal yang dimiliki itu menjadi sumber kekuatan dalam ketaatan. Ketaatan kepada Yesus Kristus adalah dasar yang kuat untuk dapat mengatasi penderitaan yang datang. Sedangkan penderitaan sebenarnya bagi orang Kristen adalah jalan untuk menghasilkan kematangan rohani. 

Tetapi perlu bagi jemaat yang sedang mengalami penderitaan ini adalah adanya seorang pemimpin yang baik. Jika tidak maka jemaat akan menderita lebih hebat lagi.

Penderitaan dan panggilan untuk berbuat baik yang tertulis dalam 1 Petrus 2:21-25 apabila dilihat secara konteksnya adalah “Penderitaan bukanlah sebuah karma yang harus diterima oleh orang Kristen maupun pengalaman yang diterima oleh orang Kristen secara Pasif” melainkan panggilan orang-orang Kristen untuk berbuat baik adalah ketika situasi dan kondisi yang sedang tidak baik-baik saja. 

Bahkan sering kali orang-orang Kristen diperhadapkan pada situasi dimana harus tetap mengasihi musuh-musuhnya yang adalah sebuah panggilan yang Allah gunakan untuk mencapai kehendak-Nya. 

Dalam situasi ini-lah peranan orang-orang Kristen untuk tetap melakukan kasih-Nya walaupun dalam keadaan yang sangat buruk sekalipun. Kabar baiknya, dalam situasi seperti inilah saat dimana orang membutuhkan sebuah pertolongan yang datang dari Sang Maha Damai, yaitu Tuhan. Harapan Petrus bagi penerima suratnya mereka dilimpahi Allah dengan kasih karunia yang melimpah. 

Dalam hal ini, kata ca,rij yang dipakai Petrus pada suratnya ini menunjukkan pengertian yang lebih dalam. 

Dalam teks ini menderita dipahami sebagai kasih karunia (2:19-20),  merupakan ungkapan dari doa atau harapan Petrus ketika ia memperhatikan kondisi yang terus berkembang, dimana penerima suratnya sedang dalam konflik yang menekan mereka.

Dalam surat pertama Rasul Petrus ini memang tidak disebutkan secara terang-terangan mengenai konsep misiologi maupun perintah langsung untuk melakukan penginjilan, akan tetapi kasih daripada Tuhan yang dituliskan oleh Petrus dalam suratnya yang pertama inilah yang menjadi landasan misiologi yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin Rohani Kristen mula-mula.

 Begitu pula jika kita bawa kasus tersebut di masa-masa seperti sekarang dimana banyak orang yang sudah kehilangan harapan karena penderitaan yang diterima di masa pandemi ini, kehilangan orang-orang terdekat, kehilangan pekerjaan dan penghasilan, sakit-sakitan, dan lain sebagainya dapat kita beritakan kabar baik dari Tuhan kepada orang-orang yang terdampak ini.

Referensi

Garcia, H. B. (2002). Penderitaan dan Kesaksian: Sebuah Perspektif Misiologis dari 1 Petrus. Jurnal Teologi dan Pelayanan, 225-241.

Samarenna, D. (2021). Makna Frasa “Orang-Orang Terpilih” Dalam Upaya Mengembangkan Daya Tahan Terhadap Resiliensi: 1 Petrus 1:1-2. HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 68-82.

Simanjuntak, I. F. (2017). SURAT 1 PETRUS DAN MISI: SEBUAH PERSPEKTIF. Jurnal STT Real Batam , 131-153.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun