Mohon tunggu...
Billy Maleng
Billy Maleng Mohon Tunggu... Teknisi - Biar mereka mengutuk, Engkau akan memberkati; biarlah lawan-lawanku mendapat malu, tetapi hamba-Mu ini kiranya bersukacita.

saya berpikir maka saya ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi Penuh Warna

17 Februari 2021   12:54 Diperbarui: 4 Maret 2024   16:55 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh bumiku, mata ini sebatas pandang

Memandang indah penuh jarak

Memancarkan cahaya kasih  penuh cinta

Menghiasi alam raya sedekat venus

Terima kasih untukmu bumi

Sungguh abadi lingkaranmu

Sungguh abadi datarannmu

Biru putih langit dambaanku

Mempesona sepanjang masa

Oh bumiku, pusat alam semesta

Sampai kapan beban kami kau pikul

Usiamu semakin rapuh

Banyak penjuru yang engkau jaga

Banyak iblis yang kau hadapi

Kucari pohon setinggi langit

Ingin menggapai warna ujungmu

Menceritakan kepada dunia

Kisah kasihmu yang mulia

Oh bumiku, warnamu sungguh ketiga

Ketiga dari semua planet

Hanya namamu yang teringat

Hanya kemegahanmu yang kulihat

Sebagai tempat hidup kami

Sebagai ruang hampa yang terisi

beban kami menghancurkanmu

Membuat namamu penuh warna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun