Mohon tunggu...
Billy Jonathan
Billy Jonathan Mohon Tunggu... Guru - Hallo

“A little Consideration, a little Thought for Others, makes all the difference.”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Experiental Learning David Kolb

6 Desember 2021   19:50 Diperbarui: 6 Desember 2021   20:08 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan humanistik dan konstruktivis untuk pendidikan, yang menekankan bahwa pembelajaran terjadi secara alami, termasuk Teori Pembelajaran Experiental  David Kolb. Kolb mengusulkan bahwa pengalaman sangat penting dalam pengembangan konstruksi pengetahuan, karena pembelajaran terjadi melalui penemuan dan partisipasi aktif. Kolb mendefinisikan belajar sebagai berikut:

Pertama adalah bahwa pembelajaran mengikuti siklus empat tahap, seperti yang diuraikan di bawah ini. Kolb percaya bahwa, idealnya, peserta didik maju melalui tahapan untuk menyelesaikan siklus, dan, sebagai hasilnya, mengubah pengalaman mereka menjadi pengetahuan.

1. Pengalaman Konkrit adalah pengalaman atau situasi baru yang dihadapi, atau interpretasi ulang dari pengalaman yang ada.

2. Pengamatan Reflektif dari Pengalaman Baru yang paling penting adalah adanya inkonsistensi antara pengalaman dan pemahaman.

3. Abstrak Refleksi konseptualisasi adalah memunculkan ide baru, atau modifikasi dari konsep abstrak yang sudah ada (orang tersebut telah belajar dari pengalamannya).

4. Eksperimen Aktif pelajar ialah menerapkan ide-ide mereka ke dunia di sekitar mereka untuk melihat apa yang terjadi.

Kedua Teori Kolb berfokus pada gaya belajar, atau proses kognitif yang terjadi untuk memperoleh pengetahuan. Pada dasarnya, Kolb percaya bahwa individu dapat mendemonstrasikan pengetahuan mereka, atau pembelajaran yang terjadi, ketika mereka mampu menerapkan konsep abstrak ke situasi baru. Berikut gaya belajar menurut teori Kolb:

1. Diverging (pengalaman konkret/pengamatan reflektif)
Gaya belajar ini mengambil pendekatan asli dan kreatif. Mereka menghargai perasaan dan menaruh minat pada orang lain. Individu yang lebih menyukai gaya belajar ini cenderung menikmati tugas-tugas seperti bertukar pikiran dan bekerja secara kolaboratif dalam kelompok.

2. Asimilasi (konseptualisasi abstrak/pengamatan reflektif)
Gaya belajar ini lebih menekankan pada penalaran. Individu yang menunjukkan gaya belajar ini mampu meninjau fakta dan menilai pengalaman secara keseluruhan. Mereka cenderung menikmati merancang eksperimen dan mengerjakan proyek dari awal hingga selesai.

3. Konvergen (konseptualisasi abstrak/eksperimen aktif)
Gaya belajar ini menyoroti pemecahan masalah sebagai pendekatan belajar. Individu yang lebih menyukai gaya belajar ini mampu membuat keputusan dan menerapkan ide-idenya pada pengalaman baru. Tidak seperti Diverger, mereka cenderung menghindari orang dan persepsi, malah memilih untuk menemukan solusi teknis.

4. Mengakomodasi (pengalaman konkret/eksperimen aktif)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun