Howard Gardner atau yang lebih dikenal Gardner lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat. Gardner dikenal sebagai psikolog kognitif Amerika dan penulis, Gardner juga terkenal karena teorinya tentang multiple intelligences (kecerdasan majemuk).
Gardner adalah anak pengungsi Yahudi dari Nazi Jerman. Dia adalah anak rajin yang suka membaca dan berbakat dalam memainkan piano serta memiliki passion terhadap musik. Hal ini menjadi salah satu sumbangsih pemikiran yang mend sari teori kecerdasan majemuk.
Gardner memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan pemahaman dimana kecerdasan biasanya diukur berdasarkan skor IQ (Intelligence Quotient) saja. Menurut Gardner kecerdasan tidak hanya terbatas pada IQ akan tetapi kecerdasan terbagi menjadi 9 kategori, yaitu:
1. Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang untuk memahami proposisi dan hipotesis serta permasalahan dalam bidang matematika.
2. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang untuk berpikir dalam mengolah kata dan menggunakan bahasa dengan baik.
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan seperti objek atau ruang (spasial) dan mengimajinasikannya dari berbagai sudut pandang secara akurat.
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang dalam membedakan suara, ritme, nada, timbre, dan lain-lain yang berhubungan dengan musik.
5. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang dalam mengontrol pergerakan seluruh anggota tubuhnya untuk mengekspresikan perasaan dan idenya.
6. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang dalam memahami dan mengidentifikasi alam sekitar, manusia, hewan dan tumbuhan.
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang dalam memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
8. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini meliputi kemampuan seseorang untuk memahami kelebihan dan kekurangan serta keunikan dirinya sendiri.
9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan ini meliputi kemampuan sensitivitas seseorang untuk mempertanyakan lebih mendalam tentang keberadaan manusia. Seperti, "Apa arti hidup?" "Mengapa manusia meninggal?" dan lain-lain.
Bercermin dari perkembangan teori Gardner mengenai kecerdasan majemuk, kita mengetahui secara umum di Indonesia pun "keberhasilan" seorang peserta didik cenderung hanya diukur melalui kemampuan akademis atau nilai IQ-nya saja.
Ternyata hal ini tidak lagi relavan dengan kenyataan di lapangan. Dimana minat dan potensi peserta didik berbeda-beda. Jika pandangan tersebut terus dipertahankan tentu tidak akan menguntungkan bagi peserta didik yang memiliki potensi atau bakat dalam bidang non-akademis karena mereka akan disisihkan atau dianggap "kurang pintar".
Tetapi perkembangan pendidikan di Indonesia sekarang ini menunjukan arah yang lebih baik dimana teori Gardner ini memberikan sumbangsih pemikiran yang lebih luas terkait pandangan tentang kecerdasan manusia. Dengan dihilangkannya Ujian Nasional dalam menentukan kelulusan peserta didik diharapkan dapat mengubah pandangan bahwa nilai ujian bukan menjadi tolak ukur untuk mengukur kecerdasan peserta didik.
Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah, yakni Merdeka Belajar, dimana peserta didik diberi kebebasan untuk mengembangankan dirinya sesuai minat dan bakat secara maksimal. Peserta didik tidak lagi terfokus hanya pada peningkatan nilai akademis tetapi dapat mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan lainnya sesuai dengan potensi masing-masing.
Harapan saya, semoga pendidikan di seluruh Indonesia semakin berkembang maju dan membuahkan hasil yang baik dimana peserta didik yang mampu mengembangkan potensi dan mencapai kemaksimalan dirinya sesuai dengan kecerdasannya masing-masing, contohnya dalam bidang seni, musik, olahraga dan berbagai bidang lainnya untuk kemudian dapat berkotribusi secara positif bagi kemajuan Indonesia.