Mohon tunggu...
Billy Fernando
Billy Fernando Mohon Tunggu... Akuntan - Accountant

Boleh lah aku menulis di sini biar tidak blank-blank kali nama aku kalau kalian cari di google. :)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fenomena Monkey Business, Bagaimana Manipulasi Harga Menjebak Banyak Orang

23 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 23 Agustus 2024   07:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://deepublishstore.com/blog/monkey-business/

Seperti dalam fenomena lainnya, harga NFT meroket dengan cepat. Banyak spekulan yang membeli NFT dengan harapan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Namun, pasar NFT sangat volatil, dan banyak orang yang membeli NFT pada puncak harga mendapati bahwa nilai aset mereka jatuh drastis dalam waktu singkat. Beberapa orang yang berinvestasi besar dalam NFT pun mengalami kerugian besar, menunjukkan sekali lagi bagaimana "monkey business" dapat terjadi di dunia digital.

Saham GameStop: Manipulasi oleh Retail Investors dan Hedge Funds

Contoh "monkey business" yang lebih baru terjadi pada awal 2021 dengan saham GameStop. Perusahaan GameStop, yang sebelumnya dianggap tidak menguntungkan dan dalam kesulitan, tiba-tiba mengalami lonjakan harga saham yang luar biasa. Ini terjadi ketika sekelompok besar investor ritel yang terorganisir di forum internet seperti Reddit mulai membeli saham GameStop secara massal.

Lonjakan harga ini sebagian besar dimotivasi oleh keinginan untuk "melawan" hedge fund besar yang telah mengambil posisi short terhadap saham GameStop, bertaruh bahwa harga akan turun. Ketika harga saham melonjak, hedge fund ini mengalami kerugian besar, dan beberapa bahkan terpaksa menutup posisi mereka dengan membeli kembali saham, yang semakin mendorong harga naik.

Namun, setelah hype mereda, harga saham GameStop mulai menurun, dan banyak investor ritel yang membeli di puncak harga mendapati diri mereka terjebak dalam kerugian besar. Fenomena ini menunjukkan bagaimana manipulasi pasar bisa terjadi baik oleh spekulan besar maupun kelompok investor kecil, dan risiko besar yang dihadapi oleh siapa saja yang terlibat dalam "monkey business."

Pelajaran dari Fenomena Kenaikan Harga

Fenomena seperti ikan Louhan, tanaman gelombang cinta, batu akik, NFT, Tulip Mania, dan saham GameStop menunjukkan bagaimana pasar dapat dengan mudah dimanipulasi oleh sekelompok kecil orang atau oleh hype yang tidak beralasan. Dalam setiap kasus, harga barang-barang ini naik tajam karena permintaan yang tinggi, namun kemudian jatuh ketika pasokan meningkat atau ketika minat publik mulai menurun.

Pelajaran penting yang bisa diambil adalah bahwa pasar sering kali dipengaruhi oleh psikologi massa. Ketika orang melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan cepat, mereka cenderung terjun ke dalam pasar tanpa memikirkan risiko yang mungkin terjadi. Spekulan dan manipulator sering memanfaatkan ketidakpastian ini untuk menciptakan "bubble" harga yang pada akhirnya meletus, meninggalkan banyak orang dengan kerugian besar.

Menghindari Terjebak dalam Monkey Business

Sejarah sepertinya berulang, dan orang-orang memiliki kecenderungan untuk jatuh pada kesalahan yang sama. Seharusnya, monkey business dapat dengan mudah dideteksi karena pola-pola manipulasi harga sering kali jelas terlihat. Namun, ada sikap dasar manusia, yaitu ketamakan, yang membuat kita masuk ke pasar monkey business dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat. Banyak yang berpikir mereka bisa masuk dan keluar dengan tepat waktu, memetik keuntungan sebelum harga ambruk.

Namun, kenyataannya adalah bahwa ketamakan ini justru sering kali menjadi penyebab kehancuran. Harapan untuk "mengalahkan sistem" atau "menjadi yang terakhir keluar sebelum bubble meletus" adalah ilusi yang memikat banyak orang ke dalam jebakan yang sama berulang kali. Pada akhirnya, ketidakmampuan untuk mengendalikan ketamakan dan optimisme yang tidak berdasar sering kali membuat kita menjadi korban dari manipulasi pasar, terjebak dalam kerugian yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun