Mohon tunggu...
Billy Fernando
Billy Fernando Mohon Tunggu... Akuntan - Accountant

Boleh lah aku menulis di sini biar tidak blank-blank kali nama aku kalau kalian cari di google. :)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menyambut Kemerdekaan, Bebas dari Kredit, Bebas dari Perbudakan Finansial

17 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:59 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya, banyak orang yang masih belum merdeka secara finansial karena terjebak dalam lingkaran kredit yang tak berkesudahan.

Kredit: Jalan Pintas yang Menjerat

Kredit, pada dasarnya, adalah alat yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Kredit rumah, kredit kendaraan, hingga kartu kredit adalah beberapa bentuk kredit yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ketika tidak digunakan dengan bijaksana, kredit bisa berubah menjadi beban yang mengikat dan membatasi kebebasan finansial seseorang.

Kredit memberikan ilusi kemudahan dan kenyamanan yaitu kemampuan untuk membeli barang yang diinginkan sekarang dan membayarnya nanti.

Tapi, di balik kemudahan ini, terdapat risiko yang besar. Setiap kali kita mengambil kredit, kita pada dasarnya sedang membuat komitmen untuk membayar kembali dengan bunga yang ditentukan. Bunga ini bisa menjadi beban yang besar, terutama jika kita tidak mampu melunasi kredit tepat waktu.

Akibatnya, pembayaran bulanan yang seharusnya membantu kita mencapai tujuan finansial justru menjadi beban yang menghantui setiap bulan.

Kredit sebagai Bentuk Perbudakan Modern

Jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, kredit dapat dianggap sebagai bentuk perbudakan modern. Mengapa demikian? Karena ketika kita berutang, kita tidak hanya meminjam uang, tetapi juga meminjam waktu, tenaga, dan kebebasan kita di masa depan.

Setiap rupiah yang kita pinjam, kita harus membayarnya dengan kerja keras di masa depan. Ini berarti, kita akan terus bekerja, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk membayar utang.

Dalam situasi ini, banyak orang terpaksa melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak mereka sukai hanya untuk membayar utang. Mereka menjadi 'budak' dari utang yang mereka ambil.

Bayangkan, harus bangun setiap hari dan melakukan pekerjaan yang tidak disukai hanya karena ada tagihan kredit yang menunggu untuk dibayar. Hidup yang seharusnya dijalani dengan bebas dan penuh pilihan, kini terkurung dalam rutinitas yang melelahkan dan membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun