Sayangnya, banyak orang yang masih belum merdeka secara finansial karena terjebak dalam lingkaran kredit yang tak berkesudahan.
Kredit: Jalan Pintas yang Menjerat
Kredit, pada dasarnya, adalah alat yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Kredit rumah, kredit kendaraan, hingga kartu kredit adalah beberapa bentuk kredit yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ketika tidak digunakan dengan bijaksana, kredit bisa berubah menjadi beban yang mengikat dan membatasi kebebasan finansial seseorang.
Kredit memberikan ilusi kemudahan dan kenyamanan yaitu kemampuan untuk membeli barang yang diinginkan sekarang dan membayarnya nanti.
Tapi, di balik kemudahan ini, terdapat risiko yang besar. Setiap kali kita mengambil kredit, kita pada dasarnya sedang membuat komitmen untuk membayar kembali dengan bunga yang ditentukan. Bunga ini bisa menjadi beban yang besar, terutama jika kita tidak mampu melunasi kredit tepat waktu.
Akibatnya, pembayaran bulanan yang seharusnya membantu kita mencapai tujuan finansial justru menjadi beban yang menghantui setiap bulan.
Kredit sebagai Bentuk Perbudakan Modern
Jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, kredit dapat dianggap sebagai bentuk perbudakan modern. Mengapa demikian? Karena ketika kita berutang, kita tidak hanya meminjam uang, tetapi juga meminjam waktu, tenaga, dan kebebasan kita di masa depan.
Setiap rupiah yang kita pinjam, kita harus membayarnya dengan kerja keras di masa depan. Ini berarti, kita akan terus bekerja, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk membayar utang.
Dalam situasi ini, banyak orang terpaksa melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak mereka sukai hanya untuk membayar utang. Mereka menjadi 'budak' dari utang yang mereka ambil.
Bayangkan, harus bangun setiap hari dan melakukan pekerjaan yang tidak disukai hanya karena ada tagihan kredit yang menunggu untuk dibayar. Hidup yang seharusnya dijalani dengan bebas dan penuh pilihan, kini terkurung dalam rutinitas yang melelahkan dan membosankan.