Mohon tunggu...
Bill Wong
Bill Wong Mohon Tunggu... -

Penulis amatir yang ingin menulis sebanyak-banyaknya tentang Taneh Karo di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Kondisi Terkini Pengungsi Gunung Sinabung

7 Juni 2014   18:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:49 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_310058" align="aligncenter" width="543" caption="Tangisan Seorang Ibu Pengungsi Gunung Sinabung (shnews.co)"][/caption]

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara telah berlangsung semenjak bulan September 2013 yang lalu. Pada tanggal 1 Februari 2014, erupsi Gunung Sinabung sempat menjadi pemberitaan hangat hampir diseluruh media Nasional, karena bertepatan pada tanggal tersebut, letusan Gunung Sinabung dilaporkan telah merengut 14 korban jiwa, dan belakangan kemudian bertambah menjadi 17 orang.

Sebelumnya pada pada Kamis, 23 Januari 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sempat mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Pada kunjungannya tersebut, Presiden sempat memberikan empat arahan sebagai solusi penanganan bencana Sinabung, diantaranya:

1. Meminta BNPB agar melakukan penanganan bencana sesuai dengan proritasnya, dalam hal tersebut Pemerintah Kabupaten Karo dibantu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan BNPB melakukan upaya penyelamatan jiwa, sehingga tidak ada jatuh korban jiwa.

2. Presiden memerintahkan agar kebutuhan dasar, psikologis dan sosial para korban bencana dipenuhi, begitupula dengan pendidikan para pengungsi, harus diperhatikan dan tidak boleh ada yang drop out.

3. Presiden juga memberikan solusi terhadap pertanian yang terdampak erupsi, dalam hal ini disebutkan bahwa Pemerintah akan memberikan bibit maupun bantuan kredit kepada para petani. Selain itu, bantuan perbankan juga akan diberikan bagi yang tidak dapat mengembalikan karena pertaniannya hancur.

4. Sebagai arahan yang keempat saat itu, Presiden juga meminta agar penduduk yang tinggal di radius 3 Km segera direlokasi, karena tidak aman.

Kini keberadaan pengungsi erupsi Gunung Sinabung sepertinya sudah terlupakan. Hampir tidak ada pemberitaan di media massa terkait nasib mereka. Hingga bulan Juni 2014, relokasi yang dijanjikan kepada para pengungsi juga tidak ada kejelasan. Sebagai akibatnya, hingga kini banyak diantara korban erupsi Gunung Sinabung yang diperkirakan berjumlah 15.800 jiwa hidup terlunta-lunta.

Melalui situs media sosial Facebook, belakangan muncul beberapa informasi terkini tentang keberadaan para pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Menurut kabar yang beredar tersebut, kehidupan mereka saat ini sangat tragis dan menyedihkan.

[caption id="attachment_310059" align="aligncenter" width="517" caption="Kondisi Terkini Rumah Terkena Dampak Erupsi Sinabung di Desa Gurukinayan  (Foto: Koleksi Gebu Karo)"]

1402114520544708619
1402114520544708619
[/caption]

Berikut adalah kabar menyedihkan terkait keberadaan para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang mengemuka disitus jejaring sosial. Kabar ini sendiri disebut-sebut disampaikan oleh Pdt. Agustinus Purba yang menjabat sebagai Koordinator Posko Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung.

Salam sejahtera untuk semua sahabat pemerhati Sinabung !!!

Melihat situasi terkini keadaan pengungsi Sinabung 15.800 jiwa, kami ingin menyampaikan :

1. Masyarakat Desa Perbaji yang sudah diperbolehkan pulang pada  tanggal 3 Juni 2014 tidak dibekali kebutuhan dasar untuk kesediaan makan mereka, dan tanggal 6 Juni masyarakat mendatangi langsung dinas sosial untuk meminta beras dan diberikan beras bulog dengan ongkos yang akan dibayar kemudian oleh masyarakat Rp.170/kg.

2. Masyarakat dari sembilan desa yang sebenarnya sudah bisa pulang menolak untuk pulang karena rumah mereka tidak layak huni lagi dan pada umumnya belum ada tanda-tanda untuk perbaikan.

3. Pada umumnya pengungsi mencari pekerjaan sebagai buruh tani dan pekerjaan lain untuk membiayai sekolah anak-anak mereka.

4. Masyarakat tiga desa yang harus direlokasi sampai hari ini belum mendapat kejelasan dan kepastian tentang keberlangsungan hidup mereka

5. Sebagai pengelola dua belas posko GBKP, kami sangat menyesalkan kekurangan bahkan tidak tersedianya beras dan lauk pauk untuk kebutuhan pengungsi dan lebih tragis lagi pada tangal 6 Juni 2014 tim kesehatan ditarik dari pos-pos pengungsian.

6. Setelah BNPB menarik diri dan menyerahkan dana operasional ke PemProvsu pada tanggal 24 Mei 2014 belum terlihat upaya konkrit dari pihak terkait untuk menangani
pengungsi lebih serius.

7. Dari situasi ini kami melihat bahwa:

a. Dialog dengan setiap stake holders yang bertanggungjawab atas penanganan bencana ini adalah "klise" dan "omongan manis"

b. Adanya pembiaran dan memperlantarkan pengungsi hidup menderita berkepanjangan

c. Pemerintah tidak bertanggungjawab memberi jaminan kesejahteraan hidup kepada warganya khususnya yang mengalami bencana

Untuk hal ini kami meminta dukungan dari semua pihak agar ikut dalam proses penyelamatan pengungsi erupsi gunung Sinabung.

Salam

Pdt. Agustinus P. Purba STh, MA

(Kord. Posko Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun