Kala senyap merayap lamat dalam gelap pada lanskap tanah yang melahap jiwa-jiwa yang terlelap.
Mendekap, memeluk erat dan memberi isyarat "Hidup kita semakin berkarat!".
Semua akan tamat, manusia sudah tersesat.
Semua perjalanan, pengabdian hanya tinggal riwayat.
Menahan hasrat yang hanya tinggal seperempat.
Di ujung langkah kaki yang berjalan di atas tumpukan mayat.
Membuang hikayat warisan kesumat kaum-kaum terlaknat.
Yang berkhotbah di atas reruntuhan kota keramat.
Iman sekarat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!