Mohon tunggu...
Abizar Yanuar
Abizar Yanuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memento Mori

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menara Runtuh

22 Agustus 2024   23:36 Diperbarui: 23 Agustus 2024   03:49 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
upload.wikimedia.org

Menjulang tinggi di angkasa 

Menuai badai seketika 

Merusak nalar dan logika

Menara dimana Tuhan dan Setan bersenggama.

Tak cukup mencengkeram satu jiwa

Mengawasi gerak-gerik serta harapan kita

Memecah kerukunan yang ada

Merasuki alam bawah sadar lewat muslihat media

Mencoba menjinakkan dengan khotbah agama

Mencoba menjinakkan melalui lembaga pendidikan dengan pendekatan ala angkatan bersenjata 

Membuat kebebasan di tanah ini terlihat seperti fatamorgana

Semua karena menara

Namun, hari ini semua akan berakhir selama-lamanya 

Senapan telah dikokang

Palu dan gada telah digenggam 

Pedang dan arit telah diasah

Berangkat dari hasrat amarah yang tersimpan rapat

Bermanuver bagai lebah yang berlipat-lipat

Semua ketaatan akan tamat

Kiamat akan dipercepat 

Jangan tunda kesempatan 

Rangkul kawan kiri-kanan 

Rapatkan barisan seperti nisan

Hari ini, menara segera diruntuhkan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun