Pada tahun 1952 di Amerika Serikat, wabah polio yang menyerang negara AS merupakan wabah terburuk dalam sejarah negara tersebut, karena ada 57.628 kasus yang dilaporkan pada tahun itu, membuat wabah polio itu dikategorikan menjadi Epidemi.
Salah satu korban dari keganasan polio pada masa itu adalah seorang pria bernama Paul Alexander. Alexander yang dijuluki "Polio Paul" telah hidup didalam sebuah kapsul besi pengganti paru-paru sejak ia terjangkit penyakit polio pada tahun 1952. Pada saat itu, Paul berusia 6 tahun.
"Saya kehilangan segalanya, mulai dari kemampuan untuk bergerak, kaki saya tidak dapat menahan saya hingga kemudian saya tidak dapat bernafas,"Â kata Alexander.
Dimasa Ia pertama kali terkena polio kala itu, pengobatan medis belum secanggih sekarang yang berakibat pada penggunaan paru-paru besi kepada seluruh pasien penderita polio agar mereka dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Fungsi utama  dari penggunaan Iron Lung adalah mesin itu bekerja dengan mendorong udara kedalam tubuh untuk merangsang pernafasan.
Banyak penderita polio yang lumpuh seperti Paul, namun bedanya kebanyakan orang yang lumpuh karena polio hanya sementara, tapi kelumpuhan yang diderita Paul bersifat permanen.
Dikutip dari New York Times, pada 1959 ada 1200 orang Amerika yang bergantung pada paru-paru besi, dan pada 2014 tersisa 10 orang Amerika yang menggunakan Iron Lung.
Setelah polio menjangkiti tubuhnya, Paul hanya bisa menggerakan kepala, mata, dan mulutnya saja. Karena anggota tubuh dari leher kebawah semuanya lumpuh.
Dilansir The Sun, Senin (13/2/2023), Paul Alexander adalah salah satu dari dua orang AS yang masih hidup didalam paru-paru besi.
Karena terbatasnya anggota gerak, paul akhirnya menggunakan metode menghafal dalam beberapa hal termasuk ketika saat Ia hendak ujian di sekolahnya.
Hebatnya, Paul Alexander dinyatakan lulus dari University of Texas di Austin, Texas dengan gelar sarjana hukum. Setelah Ia menyelesaikan pendidikannya dibangku perkuliahan, Paul pun bekerja selama puluhan tahun dibidang hukum.
Dan pada suatu hari Alexander bisa meninggalkan paru-paru besinya tersebut selama beberapa menit, dengan teknik khusus yang dilakukannya yaitu melibatkan menelan udara seperti reptil.