Jagat media dihebohkan dengan berita tewasnya seorang anak kecil di Gresik, Jawa Timur yang dibunuh oleh ayahnya sendiri. Diketahui pria tersebut kini telah diamankan Polres setempat untuk ditangani lebih lanjut.
Qo`ad Afa`aul Kirom alias Afan pelaku pembunuhan tersebut membunuh anaknya dengan inisial AK alias Z saat Ia sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. Pelaku melakukan aksi bejatnya pada hari Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB di rumah nya sendiri.
Beberapa jam sebelum Z dibunuh oleh ayahnya, dia seakan sudah mendapat firasat bahwa ajalnya sudah dekat dan Z sempat menulis pesan untuk temannya. Pesan tersebut berupa gambar empat anak perempuan yang tiga diantaranya adalah teman sang korban.
Tertulis beberapa kalimat dalam gambar tersebut.
Dari Zee untuk Airin.
Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea.
Gambar tersebut akhirnya ditemukan oleh Kompol Erika Purwana Putra, selaku Wakapolres Gresik. Timnya menemukan kertas berisi gambar tersebut di lokasi tempat Z terbunuh saat mereka sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Selamat tinggal Airin, Zee," ungkap Erika.
Polisi pun menyerahkan gambar yang sudah ditemukan tadi kepada pelaku yaitu Qo`dad Af`alul Kirom alias Afan selaku ayah korban, dan seketika Afan meneteskan air mata kala melihat gambaran putrinya tersebut.
Afan yang telah membunuh anaknya dengan inisial Z mengaku tidak menyesal telah melakukan hal tersebut. Afan bercerita bahwa Ia mengalami stres berat, apalagi setelah Istrinya memilih untuk pergi dari rumah dan kembali bekerja sebagai LC (Ladies Company) atau yang biasa disebut pemandu lagu di Klub malam.
"Saya ngga menyesal, biar anak saya bahagia di akhirat gak mikir ibunya lagi," ujar Afan, Sabtu (29/3/2023).
"Karena anak kecil belum ada dosa, bisa masuk surga," ucapnya tanpa penyesalan.
Afan beranggapan istrinya meninggalkan Ia dan putrinya karena telah kembali ke pekerjaannya yang dulu pernah dia lakukan.
"Kayaknya jadi LC lagi, dulu kenalnya di tempat karaoke terus kita nikah. Kemarin minggat terus posting-posting di media sosial bersama laki-laki dan gonta-ganti," tutur Afan.
Diduga, sebelum tewasnya Z pada Sabtu (29/4/2023), Z sempat menjadi bahan bully-an teman-temannya di sekolah, mereka membully Z lantaran Ibunya yang bekerja sebagai LC atau pemandu lagu di klub malam.
Dan Afan sering mendapat curhatan dari anaknya tersebut kalau dia sering dibully karena pekerjaan Ibunya. Beban fikiran Afan bertambah, Istrinya yang pergi dari rumah dan kini anaknya kerap menjadi objek bullying teman-temannya.
Pelaku kemudian berencana untuk membunuh anaknya tersebut dengan dalih agar anaknya tidak menderita lagi dan bahagia di akhirat. Sesaat sebelum Afan membunuh anaknya, Ia sempat browsing cara membunuh anak dengan cepat di internet.
Pelaku kemudian menusuk korban yang sedang tidur dengan posisi tertelungkup sebanyak 24 tusukan ke punggung hingga tembus jantung.
Setelah Afan menghabisi anaknya, Ia langsung menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya di kantor polisi setempat.
Dan kini Afan sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan bocah berusia 9 tahun tersebut. Ia dijerat dengan pasal berlapis Pasal 340 KUHP jo Pasal 44 Ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004.
Pelaku terancam dihukum mati atau dipenjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H