Mohon tunggu...
Bilkis Saba
Bilkis Saba Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dare to Do, Dare to be Responsible

14 Desember 2020   01:15 Diperbarui: 14 Desember 2020   03:12 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di antara kita tidak mengenal yang namanya eksperimen ?

Seringkali kita temui kata-kata itu di laman media sosial yang sekrang menajdi flatfrom bagi seluruh kalangan untuk menunjukan seluruh isi kepalanya dan bakat serta kreativitas yang dapat dibagikan kepada seluruh orang, hingga disemua manca negara.

Apa yang  terfikirkan dengan kata eksperimen ?

Yaa betul, eksperimen merupakan "bahwa jika seseorang melangkah dengan percaya diri untuk mewujudkan mimpinya, dan berusaha keras untuk hidup dalam kehidupan yang dia angan-angankan, maka dia akan berhasil secara tak terduga-duga dalam kesehariannya" - Henry David Thoreau.

Melakukan eskperimen berarti melakukan sesuatu yang belum pasti hasilnya, entah itu berhasil atau tidak. Seseorang yang mau melakukan eskperimen harus juga memiliki kekuatan hati dan mental yang kuat. Menerima kenyataan apa yang akan terjadi nantinya, mengecewakan atau tidak iyulah hasilnya. Melakukan eskperimenpun tidak hanya sekali namun bisa dilakukan berkali-kali hingga mendapatkan hasil terbaik dari apa yang diharapkan.

Memberikan anak eksperimen tandanya memeberikan anak tantangan untuk mampu dan bersiap-siap dalam keadaan dan jawaban yang belum pasti. Lalu bagaimana menjadikan hal tersebut menjadi hal yang pasti, hal yang kongkrit, karena pada masanya tresebut mereka memasuki fase yang membutuhkan hal yang nyata bukan sesuatu yang ambigu dan menerka-nerka.

Adalah salah satu kegiatan yang anak dapat lakukan dengan melatihnyapula untuk menjadi anak yang mandiri dan kuat akan apa yang diahapinya di esok hari, yaitu mengajak anak bereksperimen tentang sains, diantaranya ; menyampurkan minyak dan airdan  melelkan cokelat dan es. Berikut cara-caranya

  • Menyampur minyak dan air

Selayaknya yang kita ketahui bahwa air dan minyak tidak pernah mampu bersatu  seperti halnya dengan Tom and Jarry . Sekuat apapun usaha mengaduk atau mengocok air dengan minyak, mereka tidak akan pernah menyatu. Namun, ada satu cara agar keduanya bisa berteman (bisa juga membantu membersihkan lemak dari piring kotor).

Instruksi:

1. Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air.

2. Tuang air berwarna sekitar 2 sendok makan beserta 2 sendok makan minyak goreng ke dalam botol minuman ringan kecil.

3. Pasang tutupnya dengan erat dan kocok botol sekuat mungkin.

4. Letakkan botol kembali dan lihatlah cairannya tampak bercampur, tetapi minyaknya akan melayang kembali ke atas.

Penjelasan adalah :Air sering dicampur dengan cairan lain untuk membentuk larutan. Molekul air sangat tertarik satu sama lain, sama halnya bagi minyak, karena mereka lebih tertarik pada molekul mereka sendiri, inilah yang membuat mereka tidak menyatu. Mereka terpisah dan minyak mengapung di atas air karena memiliki kepadatan yang lebih rendah.

Satu-satunya penyatu minyak dan air adalah sabun atau deterjen. Deterjen tertarik pada air dan minyak untuk membantu mereka menyatu dan membentuk sesuatu yang disebut emulsi. Ini sangat berguna saat mencuci piring-piring berminyak.

Mencairkan cokelat dan es

Benda padat apa saja yang bisa melelh jika berada dalam ruanagn panas atau bukan tempat pendingin? Ya betul jawabannya es dan cokelat. Es mampu meleleh jika didiamkan saja ditempat pada ataupun ketika di keluarkan dari lemari es  atau freezer. Lalu jika cokelat bagaimana?

Jika kita memegang cokelat, lama kelamaan cokelat akan meleleh di tangan kita. Lalu, pada suhu berapa cokelat bisa meleleh dari padat menjadi cair? Apakah akan berbeda antara cokelat putih dan cokelat hitam?

Instruksi:

1. Letakkan sepotong cokelat di atas piring kertas dan letakkan di luar di tempat teduh.

2. Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melelehkan cokelat atau jika tidak cukup panas untuk mencair kemudian catat seberapa lunaknya setelah 10 menit.

3. Ulangi proses ini dengan sepotong cokelat di atas piring yang Anda letakkan di luar di bawah sinar matahari. Catat hasil Anda dengan cara yang sama.

4. Temukan lokasi yang lebih menarik untuk menguji lamanya waktu untuk kepingan cokelat meleleh. Anda dapat mencoba tas sekolah Anda, air panas atau bahkan mulut Anda sendiri.

5. Bandingkan hasil Anda, dalam kondisi apa cokelat meleleh? Anda mungkin juga ingin mencatat suhu dengan termometer di lokasi yang Anda gunakan sehingga Anda bisa memikirkan suhu apa yang dicairkan oleh cokelat.

Penjelasan

Pada suhu tertentu, potongan cokelat Anda mengalami perubahan fisik, dari padat ke cair (atau diantara keduanya). Pada hari yang panas, sinar matahari biasanya cukup untuk melelehkan cokelat.

Anda juga bisa membalikkan proses dengan meletakkan cokelat leleh ke dalam lemari es atau freezer, nantinya ia akan berubah dari cair kembali menjadi padat. Coklat mungkin meleleh cukup cepat jika dimasukkan ke dalam mulut, tentu ini karena suhu tubuh.

Eksperimen tidak harus memiliki bajet dan kerumitan yang tinggi yang bisa beritahu kepada anak, melainkan memberinya contoh yang pastiny ada disekelilingnya. Karena hal kecil bisa menjadi besar jika dilakukan dengan sebaik mungkin. Dan hal besar bisa menjadi kecil jika tidak dipergunakan dengan baik.

Mengawali aktivitas bisa dimulai dari rumah dan dengan bermain sambil berkreasi anak mampu mendapatkan ilmu dengan senang tanpa paksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun