Mohon tunggu...
Bilik Sukma
Bilik Sukma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pemuda mencoba menulis karena percaya bahwa menulis adalah pekerjaan menuju keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pergeseran Paradigma Bermain Gim Menjadi Olahraga (eSports)

6 September 2018   13:37 Diperbarui: 6 September 2018   21:02 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Indonesia, Sumarandak Ridel alias BenZerRidel (tengah), berfoto saat penyerahan medali nomor Clash Royale eSport Asian Games 2018 (ANTARA FOTO)

Di Indonesia belakangan gim eSports khususnya Mobile Legend sangat digandrungi. Gimbergenre MOBA ini, selain mudah dalam pengoperasinya yaitu sistem analog, gim ini juga tidak mengharuskan spek smartphone yang tinggi bagi penggunannya.  Cukup dengan RAM 1 giga gim tersebut bisa dimainkan, meski jika Hero dan Skin yang dimiliki terus bertambah dibutuhkan RAM yang lebih besar.

Bukti suksesnya gim Mobile Legend ialah tingginya animo anak muda di acara Mobile Legend Bang Bang Profesional League (MPL) season 1 di Taman Anggrek  30 Maret -- 01 April 2018 silam.

Selain itu besarnya dukungan pecinta Mobile Legend, berhasil membawa Tobias Justin atau yang lebih dikenal dengan ID Jess No Limit berhasil menyabet gelar Digital Persona of The Year di ajang Indonesia Choice Award 5.0 Net TV. Kanal youtubenya saat ini memiliki lebih dari 3,3 juta subscriber. Hal tersebut menjadi bukti semakin terangkat dan mendapat perhatiaan lebih eSport dari semua kalangan. 

Tantang Paradigma Gim Menjadi eSports Kedepan

Di sisi lain mulai mengeliatnya gim eSports dikalangan remaja dan anak muda membawa kekhawatiran tersediri bagi para orangtua. Semakin mudahnya akses bermain gim dan lemahnya pengawasan, gim yang awalnya hanya sekedar aktivitas hiburan atau sekedar membunuh waktu, berubah menjadi candu.

WHO sendiri tertanggal 18 Juni 2018 sudah menambahkan kecanduan gim ke dalam versi terabaru International Statistical Classification of Diseases (ICD). Artinya WHO resmi menetapkan kecanduan gim atau gim  disorder sebagai gangguan mental.

Kecanduan bermain gim bisa disebut penyakit apabila memenuhi 3 hal. Pertama seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaan bermain gim . Kedua, seseorang mulai memprioritaskan  gim di atas kegiatan lain. Ketiga, seseorang terus bermain gim meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Pesatnya perkembangan Industri gim di dunia dewasa ini dan cepatnya perkembangannya di Indonesia sudah seharusnya menjadi ceruk yang potensial bagi Pemerintah dan seluruh stakeholder industri gim untuk turut andil mendukung developer gim lokal maupun membina atlit dan kompetisi eSports yang lebih kompetitif.

Sinergi antara pemerintah, sekolah dan orang tua sangat diperlukan, terutama dalam segi edukasi dan bimbingan, sehingga bakat serta potensi menjadi terarah. Bukan hanya sekedar bermain gim yang pada akhirnya menggangu psikis dan emosional pemain gim.

Edukasi dan bimbingan inilah yang pada akhirnya menjadi pedoman untuk tiap playergame  mengejar passionnya menjadi atlit eSports professional.

Sudah saatnya paradigma gim online  yang menyebabkan gangguan mental dan psikis digeser menjadi sebuah citra dan iklim yang lebih postif guna menunjang perkembangan potensi industri dan profesi atlit eSports dimasa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun