“Untuk apa daging sebanyak ini dibeli ?, kalau niat mau belanja ya bilang to sejak awal sehingga tidakdobel-dobel seperti ini !” Bu Marhamah kesal dengan suaminya yang telah membeli daging sapi 10 kg. Hari itu keluarga bu Marhamah akan mengadakan arisan keluarga. Pak Akbar, suami bu Marhamah pulang kerja mampir ke pasar membeli daging. Ia berfikir, dengan cara itu kerja istrinya akan lebih ringan, sebab untuk membeli daging harus naik bus ke pasar kota yang jaraknya 15 km. Tetapi niat baik pak Akbar ternyata malah jadi tidak baik, sebab ketika pak Akbar pergi ke Kantor bu Marhamah juga ke pasar membeli daging.
Niat mulia, keinginan luhur, kemauan membantu pasangan adalah hal baik tetapi itu semua tidak akan diketahui orang lain bila tidak dikomunikasikan. Betapa banyak kasus keruwetan keluarga yang sumbernya dari masalah komunikasi. Bahkan banyak niat baik sepasang suami-sitri yang berakhir malapetaka gara-gara tidak nyambungnya komunikasi. Sebaliknya banyak masalah keluargayang sangat rumit dapat diuarai dengan gampang juga akibatkemunikasi yang tepat. Karena itu persoalan komunikasi ini menjadi sangat penting dalam membina keluarga.
Di era modern ini alat komunikasi sangat canggih, ada hand phone, e-mail, blog, face book, web, radio, televisi, koran, majalah dll. Namun demikian perlu diketahui, alat hanyalah alat ia tidak bermakna apapun bila si empunya tidak memakainya dengan baik. Bahkan sebaliknya bisa terjadi, komplitnya alat komunikasi malah menjadikan malapetaka keluarga. Betapa banyak keluarga berantakan akibat suami kecanduan face book. Lewat face book ia bisa berinterkasi secara maya dengan wanita-wanita di seluruh dunia, bahkan curhat yang selama ini tidak ditanggapi istri dapat ia tumpahkan ke dalam facebook.
Anakku, rasulullah adalah komuniktor terbaik di dunia. Kepada istri-istrinya ia tepat dalam menyampaikan pesan pun demikian kepada umat dan musuh. Ia tahu kapan dan bagaimana sebuah pesan itu agar tepat sasaran sehingga lawan bicara dapat memahami apa yang dimaksud. Hal ini tidak lain karena Allah telah mengajarkan kepadanya teknik komunikasi yang jitu.
Pertama, komunikasi yang jujur (Qaulan sadida)
Kejujuran rasulullah dilakukan dalam kondisi apapun, perang, canda, janji, dengan musuh, berdagang dan hubungan keluarga. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan al Hakim, ketika rasulullah sedang membagi rampasan perang Hawazin di Hunain,seorang laki-laki berteriak, “wahai rasulullah anda punya janji denganku” rasulullah langsung menanggapi, “baik, apa yang kau ingin ambil”, “delapanpuluh domba dan penggembalanya”jawab laki-laki itu, “ambillah sesuai yang kau inginkan”. Laki-laki itu menimpali, “mudah sekali engkau menetapkan janji”. Dalam candapun rasulullah mengajarkan agar tetap jujur bukan asal orang lain tertawa.Diriwayatkan oleh imamTirmizi, Hasan membawa seorang perempuan tua agar rasulullah sudi mendo’akannya masuk surga. “sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua” jawab nabi. Mendengar jawaban itu perempuan itu menangis, kemudian rasulullah menimpali, “tentu saja, sebab semua orang tua menjadi muda di surga” dan perempuanitu tersenyum.
!$¯RÎ)£`ßg»tRù't±Sr&[ä!$t±SÎ)ÇÌÎÈ£`ßg»oYù=yèpgmú#·%s3ö/r&ÇÌÏÈ
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. (al Waqi’ah:35-36)
Sa’id Hawa menulis dalamkitab Ar Rasul, bahwa kejujuran rasulullah merupakan karakter yang melekat pada dirinya sehingga ia dipercaya oleh musuh dan orang kafir sekalipun. Abu Jahal dan Abu Lahab bukan mendustakan perkataan rasulullah tetapi merakamendustakan firman Allah.
Anakku, kejujuran akan mendatangkan keselamatan dan penipuan akan membawakecelakaan. Untuk itu jujurlah kamu dengan pasanganmu apapun resikonya. Kata orang bijak, satu kebohongan hanya dapat ditutupi dengan dua kebohongan, dua kebohongan hanya dapat ditutupi dengan empat kebohongan, empat kebohongan hanya dapat ditutupi dengan delapan kebohongan. Bila kamu menumpuk kebohongan di depan suamimu maka yang terjadi adalah kamu telah membangun rumah kepalsuan. Sunguh amat sengsara hidup dengan bergelimang kepalsuan.
Komunikasi yang halus (qaulan layyina)
Halus budi bahasa merupakan keestimewaan seorang wanita.Halus bukan berarti ucapannya nyaris tak terdengar, halus bukan pula mendayu-dayu dan menggoda. Perkataan halus adalah ucapan yang tidak menyakitkan orang lain.Kehalusan tutur kata bukanlah karakter suatu suku dan bangsa tetapi cermin akhlak seseorang. Orang sering bilang bahwa wanita Jawa itu halus, sebaliknya Medan dan Makasar itu kasar, itu proposisi keliru. Rasulullah tutur katanya sangat halus. Kepada istrinya ia memanggil dengan panggilan mesra. Aisyah dipanggil khumaira (pipi yang kemerah-merahan),
Komunikasi yang memudahkan (qaulan maisura)
“Mudahkanlah urusan jangan dipersulit” itulah pesan rasulullah kepada umatnya. Banyak masalah yang sulit dipecahkan di di sekitar kita, tetapi dengan komukasi yang benar dan efektif masalah itu akan dapat diurai. Suatu ketikaada orang badui yang kencing di masjid, beberapa sahabat akan memukuli badui yang kurang ajar tersebut, tetapi rasulullah mencegahnya lalu berkata, “ambillah air, siramkan ke bekas kencingnya”.Dalam kitab fikih pesan nabi tersebut menjadi ajaran teknis, bagaimana cara menghilangkan najis yang berupa kencing yang tumpah di tanah. (lantai masjid saat itu adalah tanah). Kali lain, rasulullah kedatangan laki-laki ahli maksiat. Ia tukang zina, mabuk dan berjudi. Ia bertanya kepada rasulullah tentang Islam, jawabnya “Islam itu janganlah berdusta”. “hanya itu ya rasulullah ?” “ya, hanya itu”. Mendengar jawaban itu laki-laki tersebut menyatakan masuk Islam. Selepas meninggalkan majlis rasulullah laki-laki itumerasa ada yang mengikat perbuatannya. Ia takut berzina, berjudi dan mabuk sebab malu bila ditanya rasulullah perihal perbuatannya. Satu kalimat yang mudah tetapi punya efek yang sangat menakjubkan.
Anakku, suatu saat pasti kamu akan menemui persoalan yang hanya dapat engkau selesaikan dengan cara qaulan maisura. Untuk itu camkan pesan ayah ini, semoga berhasil dalam membina keluarga.
Komunikasi yang dapat dipahami (qaulan baligha)
Dalam ilmu balaghah dikenal dengan istilah tasbih baligh, yaitu sebuah ungkapan yang betul-betul mengena dan tepat. Sebagai misal, Allah mempermisalkan suami itu pakaian bagi istri sebaliknya istri juga pakaian bagi suami. Kalimat ini sangat ringkas, tepat dan mengena. Fungsi pakaian adalah melindungi dan menutupi. Ini artinya suami-istri harus saling melindungi dan menutupi kekurangan dan aib masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna pun tidak ada pula manusia yang tidak memiliki kelebihan. Ambillah kelebihan pasanganmu dan tutuplah kekurangannya agar setiap diri merasaberguna.
Anakku, semua anggota tubuhmu adalah alat komunikasi. Senyummu menandakan kau gembira, gerammu menunjukkan marah, diammu menunjukkan setuju, jalanmu menunjukkan kau tergesa-gesa, matamu memperlihatkan kau capek, rambutmu yang kusut menandakan kau kesal. Kata-kata sering tidak efektif untuk menyampaikan pesan karena itu gunakanlah anggota tubuhmu untuk berkomunikasi agar lebih efektif. Suatu saat kau harus menemukan bentuk-bentuk komunikasi yang baligh yang hanya dapat dipahami olehmu dan pasanganmu.
Dengan membangun komunikasi yang efektif seperti yang diajarkan rasulullah kamu akan memperoleh keindahan dalam bertutur, kesopananbergaul dan kemesraan dalam bercengkerama. Itulah kenikmatan berkeluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H