Puasa intermiten atau disebut juga intermittent fasting semakin menjadi tren gaya hidup sehat saat ini. Metode ini melibatkan siklus antara waktu makan normal dan periode puasa. Selain membantu mengontrol berat badan, puasa intermiten juga dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan yang penting.
Salah satu manfaat utama puasa intermiten adalah peningkatan sensitivitas insulin. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism, puasa intermiten dapat membantu mengoptimalkan produksi insulin dan meningkatkan kepekaan sel terhadap hormon ini. Ini dapat membantu mencegah risiko diabetes tipe 2 dan mengelola kadar gula darah dengan lebih baik.
Selain itu, puasa intermiten juga terbukti memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Sebuah studi oleh para peneliti di University of Surrey menemukan bahwa pendekatan puasa ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat (LDL). Hal ini penting dalam mencegah penyakit jantung dan stroke.
Manfaat lainnya adalah peningkatan fungsi kognitif. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Disease menemukan bahwa puasa intermiten dapat merangsang produksi protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kemampuan kognitif. Oleh karena itu, puasa intermiten dapat membantu melawan penyakit Alzheimer dan meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan.Â
Dalam mengadopsi intermitten fasting, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi kesehatan individu. Selain itu, pemilihan makanan bergizi dan pola makan yang seimbang tetap penting untuk mendukung manfaat intermitten fasting dalam mencapai pola hidup sehat secara keseluruhan.Â
Sumber:
- Patterson, R. E., Sears, D. D. (2017). Metabolic Effects of Intermittent Fasting. Annual Review of Nutrition, 37, 371-393.
- Mattson, M. P., Longo, V. D., Harvie, M. (2017). Impact of Intermittent Fasting on Health and Disease Processes. Ageing Research Reviews, 39, 46-58.
- Horne, B. D., Muhlestein, J. B., Anderson, J. L. (2015). Health Effects of Intermittent Fasting: Hormesis or Harm? A Systematic Review. American Journal of Clinical Nutrition, 102(2), 464-470.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H