Matahari duniaku tak terbit hari itu...
Jiwaku kembali gelap, Aku kehilangan arah...
Meraba-raba, merayap, mencari dalam kegelapan...
Sama sekali tak kutemukan setitik cahaya...
Siapakah aku?
Sendirian, berjalan menempuh lorong mengerikan bernama kehampaan...
Terkapar dalam ketidakberdayaan...
Tak mampu daku menghela nafas...
Dadaku seakan tak mengerti bahasa udara...
Yang hendak masuk memenuhi rongga hati...
Mataku buram memandang samar mega mendung...
Dan angin pelan-pelan menyentuh wajahku...
Tetap tak mampu daku menghela nafas...
Lagi, pagi ini kuterbangun dalam rasa penuh sesal...
Lagi, telah kurusak sekeping mozaik dalam hidup tak tentu arah ini...
Mengapa selalu saja begini...
Lagi dan lagi kuingkari janji diri...
Rasanya baru kemarin tekad ini terpatri, bahwa aku mesti jadi lebih baik lagi...
Mengapa lagi kuingkari...
Maafkan Aku, diriku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H