Halo sobat manajemen, tahukah kalian jika disetiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya organisasinya masing-masing karena budaya organisasi menjadi salah satu faktor kunci dalam menentukan kesuksesan perusahaan. Budaya organisasi yang kuat dan positif tidak hanya meningkatkan motivasi dan kesejahteraan karyawan, tetapi juga berpengaruh langsung pada kinerja dan daya saing perusahaan.
Jadi selain berpengaruh terhadap perusahaan, apakah budaya organisasi juga bisa berpengaruh terhadap karyawan?
Pengertian Budaya Organisasi
Sebelum membahas lebih jauh terkait pengaruh budaya organisasi terhadap karyawan, mari kita ketahui dahulu, apa itu budaya organisasi?
Menurut Robbin (2001) mendefinisikan bahwa "budaya organisasi sebagai suatu sistem makna yang dianut bersama oleh anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari lainnya".
Sedangkan menurut Kotter dan Heskett  menyebutkan bahwa "sumber dari budaya organisasi, berasal dari beberapa orang, lebih sering hanya dari satu orang pendiri organisasi, orang tersebut akan mengembangkan strategi sesuai dengan lingkungan yang dikelolanya yang pada akhirnya akan menjadi kultur di dalam organisasi".
Contoh Budaya Organisasi
Organisasi atau perusahaan-perusahaan terkenal yang mungkin sudah biasa kalian dengan juga telah menerapkan budaya organisasi, berikut adalah contoh organisasi atau perusahaan yang sudah menerapkannya:
Google adalah nama perusahaan yang sering kalian dengar, tahukah kalian bahwa Google menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan budaya kerja yang kasual atau terkesan santai. Lingkungan kerja ini bertujuan agar karyawan merasa lebih bebas mengutarakan ide dan menunjukkan potensi terbaik mereka.
Twitter adalah salah satu sosial media terbesar di dunia dengan budaya kerja yang sangat disukai karyawan karena Twitter memberikan kenyamanan bagi karyawan dengan beberapa fasilitas olahraga, pendidikan, hingga ruangan meeting di roof top.
- Lion Air
Salah satu perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia yaitu Lion Air memiliki budaya organisasi yang baik karena sering melakukan pertemuan informal yang bertujuan untuk mendiskusikan ide-ide yang dapat meningkatkan pengembangan perusahaan.
Budaya organisasi juga tidak lepas dari seberapa lamanya interaksi antar karyawan terjadi, hal itu terkait dengan waktu kerja di Indonesia.
Waktu kerja Di Indonesia
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 77 ayat 2 disimpulkan bahwa waktu kerja adalah 40 jam dalam seminggu yaitu 8 jam per hari jika bekerja 5 hari dalam seminggu atau 7 jam per hari jika bekerja 6 hari dalam seminggu. Lalu pada pasal 78 ayat 1 disimpulkan bahwa waktu lembur adalah 3 jam per hari dan 14 jam dalam seminggu, sehingga Total Jam Kerja Maksimal 54 jam dalam seminggu.