Mohon tunggu...
Bilal Ahmad Bonyan
Bilal Ahmad Bonyan Mohon Tunggu... -

Ahmadiyya Moslem Society\r\n\r\nlove for all hatred for none

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

“Disalib” bukan Tujuan

27 Desember 2010   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Demikianlah sabda Yesus as.

Sabda Yesus as. diatas bukanlah hanya sekedar "kalimat" yang tanpa makna dan juga hanya ditujukan untuk para nabi sebelum beliau as.

Sebagaimana kedatangan para utusan Tuhan, mereka pada umumnya selalu berseberangan dengan para ulama kaumnya. Demikian pula dengan Yesus as., beliau as. dengan terang-terangan mengutuk para ulama Yahudi dan menyebut mereka dengan sebutan orang-orang munafik (Matius 23). Dan yang kedua adalah Tuduhan para ulama Yahudi bahwa Yesus telah menghujat Tuhan (Matius 26 : 65-66).

Itulah salah factor- factor yang menyebabkan para ulama Yahudi, merencanakan untuk menangkap dan membunuh Yesus ( Matius 26 : 3-4). Dan berkenaan dengan rencana "pembunuhan" ini, Yesus as. telah mendapatkan "kabar" dari Tuhan. setelah mendapatkan kabar demikian beliau memberitahukan kepada para muridnya bahwa pada saat paskah "Anak Manusia" akan disalibkan.

Saya memahami bahwa saudara-saudara Nasrani meyakini penyaliban Yesus adalah untuk menebus dosa manusia. Akan tetapi mengapa Yesus begitu "murka" kepada Yudas yang telah menyerahkan beliau kepada para ulama Yahudi dengan imbalan 30 uang perak ? (Matius 26 : 24) Seharusnya Yesus as. berterima kasih kepada Yudas karena ia telah membantu Yesus mempercepat "tujuan" kedatangan beliau ke dunia akan segara tercapai.

Dan hal berikutnya yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Yesus sangat gelisah sampai-sampai beliau as. berdoa kepada Tuhan jika boleh agar "Cawan" atau penyaliban tersebut tidak terjadi (Matius 26 : 39)...??? Bukankah tujuan beliau adalah untuk "menebus" dosa manusia melalui penyaliban...???

Dan yang terakhir adalah Yesus "meragukan" pertolongan Tuhan ketika beliau as. disalib. Beliau as. bersabda : "Eli, Eli, lama sabakhtani ? (Tuhanku, Tuhanku mengapa Engkau meninggalkan aku?)" Matius 27 : 46. Mengapa Yesus bersabda demikian..?

Dari beberapa "kronologi" penyaliban diatas, kita melihat bahwa salib merupakan adat istiadat bani Israil untuk menghukum para penjahat, dan menurut para ulama Yahudi Yesus telah berdosa karena menghujat Tuhan. padahal kita tahu ini hanyalah factor kebencian para ulama Yahudi terhadap Yesus as. dan yang berikutnya adalah bahwa Yesus sendiri sebenarnya tidak menginginkan beliau disalib karena beliau tahu bahwa orang yang mati di salib adalah terkutuk (taurat)...!

Love for all hatred for none

Muslim Ahmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun