Mohon tunggu...
Biladi Muhammad
Biladi Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Opini Mahasiswa

Berisi karya dan tulisan berita berdasarkan kacamata mahasiswa. Tulisan dari Biladi Muhammad Wiragana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penulisan Berita Berdasarkan Buku "Sembilan Elemen Jurnalisme"

27 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:40 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka.

Jika membahas tentang penulisan berita, penulis tertarik untuk melihat elemen ke tujuh mengenai jurnalisme harus berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan, saya mengutip dari buku ini yaitu "tugas wartawan adalah menemukan cara membuat hal-hal yang penting menjadi menarik untuk setiap cerita. Jurnalisme adalah mendongeng dengan sebuah tujuan, tujuannya adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan orang dalam memahami dunia" (halaman 192). Tantangannya yaitu harus menemukan informasi yang dibutuhkan orang serta membuatnya bermakna, relevan, dan enak dibaca. 

Teknik penulisan berita yang sesuai fakta, tanpa adanya penambahan hal-hal fiksi atau sesuatu yang berlebihan, tapi tetap bisa memikat sekaligus relevan. Bill Kovack menyarankan untuk setiap wartawan agar mendongeng dan memberikan informasi merupakan suatu rangkaian dalam penulisan berita. 

Pada elemen ke delapan, jurnalisme harus menyiarkan berita komperhensif dan proporsional. Kovach dan Rosenstiel mengatakan banyak surat kabar yang menyajikan berita yang tak proporsional judulnya sensional, penekanannya pada aspek yang emosional seperti yang sedang tren pada berita online saat ini atau yang dikenal "clickbyte". 

Mengutip dari buku tersebut, pada teorinya Tekanan Untuk Melebih-Lebihkan. "Pada momen ketika budaya media berita mengalami perubahan yang cepat dan disorientasi, tampaknya ada tekanan untuk melebih Lebihkan dan membuat sensasi. Anda boleh menyebutnya prinsip "tubuh telanjang dan gitar."

Jika Anda ingin menarik audiens, Anda bisa pergi ke ujung jalan, copoti pakaian, dan bertelanjanglah. Anda mungkin bisa segera menarik kerumunan orang. Persoalannya, bagaimana mempertahankan orang-orang ini? Bagaimana Anda menghindari cepatnya perputaran audiens? Ada pendekatan yang lain. Anggaplah Anda pergi ke ujung jalan yang sama dan memainkan gitar. Orang orang dalam jumlah tak seberapa mendengarkan pada hari pertama.

Mungkin jumlahnya bertambah pada hari kedua. Tergantung seberapa bagus kemampuan Anda bermain, seberapa beragam dan memikat lagu-lagu Anda, audiens mungkin akan kian bertambah saap hari. Jika Anda bagus, penonton tak akan berkurang, dan Anda tak perlu repot mencari penonton baru untuk menggantikan yang sudah bosan dengan lagu yang Anda mainkan" pada halaman 219. Inilah yang terjadi pada berita online ataupun media baru di Indonesia.

Sekian bahasan singkat mengenai "Penulisan Berita Berdasarkan Buku Sembilan Elemen Jurnalisme".

Keterangan Buku

Judul : Sembilan Elemen Jurnalisme

Penulis : Bill Kovach dan Tom Resenstiel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun