Mohon tunggu...
Zulfa Salsabila
Zulfa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Political Science Student

Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Corak Pemikiran KH Ahmad Dahlan yang Tidak Terlepas dari Pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha

19 Juni 2023   01:00 Diperbarui: 19 Juni 2023   02:11 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

K.H. Ahmad Dahlan adalah tokoh pembaharu Islam Indonesia yang identik dengan organisasi Muhammadiyah yang sampai sekarang masih eksis di Indonesia. Pemikirannya mengenai Muhammadiyah berawal dari kondisi pendidikan pribumi pada semasa itu yang  mengalami keterbelakangan seperti pesantren sebagai wadah pendidikan pribumi muslim yang harus terkontaminasi oleh budaya barat yang semakin maju. Atas dasar kondisi sosial itu muncullah bentuk kepedulian dari K.H. Ahmad Dahlan untuk mencegah kemunduran dan kemurnian ajaran Islam akibat pengaruh penjajahan Barat tersebut. Berdasarkan fenomena tersebut, K.H. Ahmad Dahlan melakukan metode pembaharuan yang dikenal dengan istilah modernisasi, yaitu dengan menyesuaikan ajaran Islam dengan tuntutan zaman dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Corak pendidikan yang digagas oleh Ahmad Dahlan adalah Madrasah dengan menyatukan corak pendidikan lama (pesantren) dan pendidikan kolonial yang berbentuk sekolah. Dimana aturannya adalah sebagai berikut:
1.Format pendidikannya mengikuti sistem pendidikan Barat tetapi yang lebih diutamakan adalah pendidikan ajaran Islamnya.
2.Meskipun lebih dominan pendidikan Islamnya, pendidikan umum juga diajarkan meskipun terbatas.


Melihat corak pendidikan yang seperti ini tentunya mengingatkan kita pada tokoh pembaharu Islam yaitu Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dalam gagasannya terutama dalam memajukan pendidikan. Gagasan antara Ahmad Dahlan dan Muhammad Abduh pun mirip di mana keduanya sama-sama menawarkan kurikulum lintas disiplin antara madrasah dan sekolah. Menurut Muhammad Abduh adalah suatu hal yang penting untuk memasukkan nilai-nilai atau ajaran-ajaran ilmu pengetahuan umum ke dalam lembaga pendidikan Islam, karena sejatinya antara ajaran Islam dan ilmu pengetahuan umum tidaklah bertentangan. Bahkan umat muslim harus menerima kemajuan dan menyerap kemajuan yang ada. Rasyid Ridha pun sependapat dengan Muhammad Abduh dengan mewajibkan umat Islam untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi modern selama bisa dimanfaatkan dalam hal kebaikan.

Dengan menyerap semangat pembaharuan yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha membuahkan hasil yang manis bagi Ahmad Dahlan sampai sekarang. Terbukti dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang menandakan usaha K.H. Ahmad Dahlan dalam memajukan pendidikan yang modern sukses dilakukan. Bahkan bukan hanya sekolah, terdapat beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit Muhammadiyah di berbagai kota Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun