Lagi-lagi 2013 ini sebagai tahun puncak tercorengnya pendidikan di Indonesia, belum lama karut-marut pelaksanaan Ujian Nasional ramai diperbincangkan kini kembali mencuat terkait Ujian tingkat SMP. Sepertinya kegagalan UN tingkat SMA tidak menjadi pelajaran atau bahkan menjadi pembiaran, hampir kesalahan yang sama terjadi pada Ujian Nasional tingkat SMP. Keterlambatan demi keterlambatan dialami sejumlah daerah khususnya di Indonesia bagian tengah dan timur, kualitas kertas yang jauh dari harapan malah membuat kecemasan terhadap pengisian lembar jawaban yang dilakuakan peserta ujian, kurangnya lembar soal membuat peserat harus menunggu lama untuk bisa mengerjakannya.
Keyakinan Menteri tentang pelaksanaan Ujian yang tepat waktu ditampik oleh fakta dilapangan, sekitar 15 Kabupaten mengalami penundaan Ujian dengan berbagai permasalah yang pada ujungnya ialah keterlambatan distribusi soal-soal Ujian. Kita tidak menampik itu semua karena media jelas memberitakannya. Penundaan jangan dianggap sebuah hal yang biasa, tetapi ini hal yang tidak biasa!. Ketidaksiapan Pemerintah kita terlihat jelas dalam pelaksanaan Ujian tahun ini, dan yang menjadi korban adalah adik-adik kita yang nanti akan menjadi penerus Bangsa ini.
Adakah penyelesaian dari Pemerintah atau malah hanya penyesalan dan saling menyalahkan semua pihak tentang pelaksanaan Ujian tahun ini yang kacau. Lagi-lagi kelelahan bertambah dialami adik-adik pelajar SMP di Indonesia, harapan baik nampak percuma jikalau ini saja masih kacau. Mereka yang ada di Daerah sana adalah saudara kita, Ujian ini adalah Ujian Nasional bukan lokal. Sangat memprihatinkan mendengar kabar ini dimedia massa. Drama keterlambatan soal yang harus ditunggu merusak konsentrasi pelajar kita, sudah lelah fisik ditambah pula dengan lelah psikis. Jangan anggap remeh permasalahan ini kalau kita tidak mau Indonesia maju, mau dibawa kemana Bangsa ini jika pendidikan saja amburadul dan ini menjadi sebuah pembiaran.
(Oleh : T.Z Pradano)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H