MEMBENARKAN SEBUAH KEBIASAAN (KORUPSI)
Saat datang waktu itu membangunkan kita dari tidur yang lelap masa orde baru, segala pengorbanan telah dilakukan demi terwujudnya sebuah perubahan. Indonesia kini semakin berkembang dari sebelumnya dari teknologi hingga kehidupan sosialnya. Permasalahan pun semakin pelik dialami bangsa ini hingga beragam modus dari yang sederhana sampai yang rumit digunakan demi sebuah kepentingan semu sekelompok orang atau individu.
Kita boleh berbangga diri karena telah menang dari rezim 14 tahun lalu, namun kita masih bersedih karena justru pasca reformasi ini kemenangan seutuhnya belum berada ditangan kita. Korupsi ! hal ini yang menjajah kita semua, ketamakan akan harta dan kekuasaan membuat manusia Indonesia lupa dan menghalalakan segala cara demi sebuah kepentigan.
Korupsi agaknya telah membudaya di Indonesia sejak dulu sehingga kita temukan dimana – mana. Walau kita telah reformasi tapi hal itu masih terbawa hingga kini, kalau terus dibiarakan akan menjadi hal yang biasa dan kita menjadi membenarkan kebiasaan bukan membiasakan kebenaran. Banyak orang menggembor – gemborkan semboyan anti korupsi, namun hanya sedikit orang yang mau memulai dengan perbuatan.
Perkataan tanpa peruatan apalah artinya, kitalah yang sadar dan harus menyadarkan mereka yang lupa beruat diatas penderitaan orang lain. Dimana masih banyak masyarakat kita yang hidup serba kekurangan, minim akan pendidikan yang layak, kesehatan yang menjamin serta ekonomi yang rendah. Demokrasi menjadi penolong membantu para rakyat untuk mengungkapkan pendapatnya, namun bagaimana bisa ketika kehadiran beragam partai politik saat ini hanya sebagai kendaraan perauk harta kekayaan.
Ironis memang, untuk itu lakukanlah sebuah kebenaran demi membrantas korupsi di depan mata kita. Jadikan kebenaran sebagai sebuah kebiasaan untuk terwujud Indonesia yang bersih dan sejahtera, ini perjuangan selanjutnya setelah menumbangkan orde baru kini menumbangkan korupsi berjamaah di Indonesia.
(oleh : T.Z Pradano)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H