Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Penguatan Rupiah Tidak Membuat Harga Pertamax Turun

21 Oktober 2011   06:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Per 15 Oktober 2011 Pertamax di DKI Jakarta adalah Rp 8.900 per liter, dimana harga minyak dunia berkisar pada US$ 85 per barrel serta kurs rupiah ada pada Rp 8.850 per  US$ 1.  Bila mesin waktu kita hidupkan dan menendang saya ke tahun 2009, maka posisi harga Pertamax di Pompa Bensin Pertamina Jakarta pada tanggal yang sama adalah Rp 6.500 per liter. Sementara pada waktu itu pula harga minyak dunia adalah US$ 75 per barrel dan kurs rupiah ada pada Rp 9.375 per US$ 1.

Dengan kendaraan saya yang sama yang dapat bergerak sejauh 100 km dengan 10 liter pertamax, di tahun 2009 saya perlu membeli Pertamax dan mennghabiskan sedikitnya Rp 65.000. Hari ini, untuk menempuh jarak yang sama saya harus menghabiskan uang sebanyak Rp 89.000. Perlu saya jelaskan disini bahwa 100 km adalah jarak tempuh tetap saya dari rumah ke kantor untuk selama dua hari. Sebagai pekerja yang produktif, jika perbedaan ini menjadi tetap dalam setahun saja, dan jika diasumsikan saya bekerja selama 250 hari, saya jelas mengalami kerugian sebesar Rp 3.000.000. Aneh... ditengah penguatan rupiah, dan yang katanya ekonomi menguat saya merugi 3 juta rupiah per tahun dan itu baru untuk transportasi pribadi saja.

Kerugian ini tentulah mempunyai dampak pada kemampuan daya beli saya. Jika hal yang sama terjadi pada sejumlah besar pekerja produktif, artinya ada sejumlah besar masyarakat yang menurun daya belinya sehingga juga mempengaruhi perputaran roda ekonomi pada tingkat tertentu. Jadi dimana sebenarnya pengaruh penguatan rupiah ini.

Nah untuk mempertahankan daya beli saya, mau tak mau saya terdorong menggunakan BBM bersubsidi. Tetapi itu tidak mungkin dilakukan. Karena desain kendaraan sekarang pun sudah mempertimbangkan penggunaan Pertamax, sehingga bila ini tetap dipaksakan, maka saya pun akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, harga spare part sudah lazim meningkat dari menurun. So, kasihan juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun