Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kamar Tidur, Hanya untuk Tidur dan Sex

18 November 2010   16:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu dari dua puluh dua penduduk mengalami sulit tidur. Perhatikan gejala berikut, jika anda mengalami masalah untuk memulai tidur atau gangguan tidur, atau justru merasa lelah sehabis tidur, atau menderita karena sangat kurang tidur. Bisa jadi anda dicatat sebagai penderita OSA (Obstructive Sleep Apnea). Apnea berarti berhenti bernapas.

Pasien dengan OSA mungkin mengalami ratusan episode apnea dalam semalam, sehingga mengganggu tidurnya dan tubuhnya kekurangan oksigen.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kurang tidur yang ekstrim pada manusia, pada tahun 1964 dilakukan penelitian ilmiah  oleh  Dr. William C. Dement terhadap salah satu anak SMA (berusia 17 tahun) di San Diego, California, yang bernama Randy Gardner. Pemuda ini tercatat mampu bertahan tidak tidur selama 264 jam (sebelas hari) tanpa menggunakan stimulan atau sejenisnya. Kemampuan ini kemudian juga menjadi rekor dunia yang tercatat dalam  Guinness World Records.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kekurangan tidur yang berlebihan dapat memperlihatkan gejala dan perubahan prilaku yang serius, seperti kehilangan semangat, sulit berkonsentrasi, daya ingat yang pendek, paranoid, serta berhalusinasi.

Penelitian terhadap tikus yang dilakukan oleh Allan Rechtschaffen dari University of Chicago, menyebutkan pemaksaan tidak tidur selama 14 hari menyebabkan tikus mati. Kematian itu sendiri lebih dikaitkan dengan terjadinya hipermetabolisme, suhu meningkat pada seluruh tubuh tikus.

Hal terburuk yang dapat timbul akibat ketidak-tiduran yang ekstrim setelah enam sampai 30 bulan adalah Fatal Familial Insomnia (FFI) yang erat kaitannya dengan kerusakan otak, sistem saraf, dan hipertensi. FFI masuk dalam kelas infeksi semacam sapi gila.

Salah satu artikel di health.howstuffworks.com mengatakan dari suatu penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kualitas tidur dengan perkembangan penyakit diabetes seseorang. Kekurangan kualitas tidur  dapat menghambat kemampuan tubuh mengenali tanda khusus insulin yang normal, menggiring pada level gula darah yang tinggi, berat badan naik, dan diabetes bisa menjadi semakin parah.

Penting sekali bagi mereka yang mengidap diabetes untuk mempertahankan jadwal tidurnya. Berusaha untuk tetap konsisten dengan waktu tidur dan pengobatan. Berikut anjuran untuk memperoleh atau mempertahankan tidur yang berkualitas dari National Sleep Foundation: 1. Pertahankan waktu jadwal tidur dan bangun yang teratur, termasuk juga pada akhir minggu 2. Tetapkan secara teratur, relaks sebelum tidur, mengatur pencahayaan lampu, berendam air hangat, membaca buku dan mendengarkan musik merdu 3. Buat lingkungan tidur gelap, nyaman dan sejuk. 4. Tidur di atas tilam dengan bantal-bantal yang nyaman 5. Hindari alkohol sesaat sebelum tidur. Konsumsi alkohol menggiring pada rasa kurang tidur malam

6. Batas makan terakhir setidaknya dua sampai 3 jam sebelum jadwal waktu tidur.

7. Lakukan latihan olahraga sedikitnya 3 jam sebelum waktu tidur, ini akan membantu untuk lebih mudah jatuh tidur. 8. Hindari kafein (kopi, teh, softdrink, dan coklat)  sesaat sebelum tidur. 9. Hindari nikotin (kretek, cerutu, rokok putih) sesaat sebelum tidur. Merokok sebelum tidur dapat mempersukar jatuh tidur.

10.  Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan sex saja. Sebaiknya peralatan kerja seperti komputer, tv ada diluar arena tidur. Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan sex untuk mengeratkan kaitan antara tempat tidur dan tidur. Jauhkan aktivitas lain atau hal-hal kekuatiran yang dapat mengganggu kepulasan tidur. Contohnya, jika seringkali anda terbangun dan melihat jam dinding untuk menghitung sudah berapa jam anda tertidur, atau untuk mengetahui jam berapa saat anda terbangun? Keluarkan jam itu dari kamar anda. Jangan terpaut dengan aktivitas yang dapat mencegah kepulasan tidur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun