Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adakah Penulis yang Tidak Narsis

26 Agustus 2010   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setelah beberapa atau sekian banyak tulisan yang anda posting, tentu anda ingin tahu, “termasuk penulis tipe apakah anda sebenarnya?”

Suatu pagi, sebutlah Si Ble’E, dia terpanggil untuk menulis. Energi di dalam dirinya begitu besar, minuman dan sedikit makanan kecil telah dia siapkan disamping komputer. Setelah semuanya siap, dia memperhatikan layar komputer beberapa saat …, dan blank!Dia bingung, mau mulai dari mana. Jika dia seringkali mengalami situasi ini, maka Si Ble’E ini termasuk penulis tipe Memble.

Tipe Memble mudah menyerah saat kesulitan merangkai ide dalam benaknya. Tetapi ketika berhasil menyelesaikan dan memposting, ia tetap merasa tulisannya tidak menarik. Dia benar-benar kuatir bila tulisannya langsung dibaca banyak orang dan masuk dalam kelompok Terpopuler, Tertinggi dan Terbanyak. Apalagi bila pembaca dapat menangkap pesan yang terkandung dalam tulisannya. Wow.

Suatu malam, sebutlah Si Be’lo. begadang menekuni beberapa sumber berita yang berkaitan dengan perselisihan antara DPR dengan Pemerintah seperti dalam kasus Century, Dana Apresiasi, atau Sekretariat Bersama Partai Koalisi, atau dalam tema “Hidup Federalime” dan sebagainya.

Si Be’lo ini dalam tulisannya tidak mau memposisikan dirinya ada di pihak mana. Kecenderungannya justru menambahkan, atau merubah beberapa kalimat, seperti “DPR mengundang Mentri Keuangan..” menjadi “Mentri Keuangan diseret ke DPR..” yang maknanya menjadi lebih panas dari tulisan aslinya. Nah Si Be’lo ini bisa digolongkan sebagai penulis tipe Kompor dalam bahasa Inggris agak keren juga, disebut “Brazier” Tipe Brazier akan merasa semakin “exciting” bila tulisannya mendapat banyak respon. Terlebih lagi jika terindikasi diantara pembaca mulai terbentuk dua kubu yang menunjukkan siapa membela siapa, atau terjadi baku balas tulisan diantara pembaca sendiri. Dia tidak akan melewatkan momen untuk “menanggapi” setiap respon. Pastinya, dalam setiap tanggapannya, tidak akan lupa menyisipkan kata atau kalimat yang siap semakin membakar seperti “pengetahuan anda sangat dangkal” atau “anda perlu banyak belajar lagi” atau “pandangan anda di luar nalar” dan sebagainya. Huah!

Suatu siang, sebutlah Si Hurry. Dia begitu punya banyak ide. Hanya dalam hitungan menit, setiap kali pandangannya terfokus pada satu obyek, dia langsung berpendapat “ini hal yang menarik untuk ditulis”. Sinyal dari obyek tersebut langsung tersambung ke database dalam rangkaian memori otaknya. Secara bersamaan memori lama dalam otak pun ter-upgrade. Beberapa detik kemudian kedua jari jempolnya menari-nari di atas BlackBerry yang tengah digenggamnya. Terlihat dia berkomat-kamit, dan sesekali kepalanya menengadah ke atas mencari atau mengingat pasangan kata yang tepat untuk dirangkaikan. Tulisannya tidak panjang, karena dia ingin ulasannya itu segera di-posting, meski dia tidak terlalu perduli orang akan membacanya atau tidak. Nah Si Hurry ini bisa digolongkan sebagai penulis tipe short and fast.

Tipe short and fast sedikitnya mem-posting 5 sampai 7 tulisan sehari. Dalam keadaan terbangun bisa diperkirakan 80% waktunya ada didekat komputer atau BB nya. Dia akan nampak gelisah dan merasa bodoh sekali jika sampai tidak bisa mem-posting satu tulisan pun. Untuk mencegah hal-hal yang mengkuatirkan, sebaiknya orang-orang terdekat perlu menemani dia pada saat-saat seperti ini.

Di lain kesempatan, sebutlah Si Kuper. Dia hampir mirip seperti Brazier, hanya saja dia menjabarkan idenya menggunakan data-data ilmiah. Tujuannya adalah, dengan didukung data ilmiah tersebut, pembaca dapat menerima pesan moral yang disampaikannya menurut logika yang digunakannya. Dia menulis layaknya seperti membuat tulisan ilmiah dengan melakukan riset dan pengembangan. Karena itu, dia membutuhkan lebih banyak waktu dalam mengutak-atik data, tulisan pendukung, menyusun latar belakang atau contoh kasus, analisa ilmiah dan pembahasan, kesimpulan, bahkan untuk memeriksa kembali sebelum mem-posting tulisannya.

Dia akan sangat puas dan merasa produktif, jika bisa mem-posting satu saja tulisan per bulan. Si Kuper ini bisa disebut sebagai penulis tipe Slow But Sure.

Si Bunga adalah penulis handal. Setiap kali dia mem-posting tulisannya hampir selalu masuk di Headlines. Tanggapan terhadap tulisannya pun cukup banyak dan beragam. Karena itu dia pun berkomentar bahwa RI-1 juga memonitor dan membaca tulisannya, bahkan berpikir memata-matai blog tempat dia beraktivitas. Si Bunga ini pastilah Narsis.

Lain lagi tentang Si Kampret. Dia akan menghabiskan banyak waktu untuk membaca atau browsing internet untuk menemukan tulisan yang menarik. Ketika menemukan dia langsung copy-pastetulisan tersebut ke blog nya tanpa menyertakan sumbernya. Seperti kasuscopy-paste “Koin 200 Rupiah Dibuang” di KasKus. Nah Si Kampret ini disebut sebagai penulis tipe No Idea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun