Mohon tunggu...
salsa
salsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - blog pribadi

J

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuliah Tidak Lagi Membosankan

9 Mei 2020   14:01 Diperbarui: 9 Mei 2020   13:59 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sc: Instagram/edhenkbaru

Saya adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dulu saya selalu horror jika mendengar kata "Dosen" sebab kata itu terkenalnya dengan seorang guru di Perkuliahan yang galak, serius, monoton, pokonya sudah berbeda dengan guru dimasa bangku sekolah deh.

Awal saya masuk perkuliahan itu saya bertemu dengan beberapa dosen yang sudah memberikan kita peraturan, sistem pembelajaran, bahkan sudah ada yang memberi tugas juga, akan tetapi Ketika saya masuk ke kelas Mata Kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila ini, saya antara bahagia dan bingung, sebab Beliau ini pertama kali masuk ke kelas tidak langsung mengenalkan nama, membacakan sistem pembelajaran atau yang lainnya.

Akan tetapi beliau berpura pura menjadi mahasiswa akhir yang tidak lulus mata kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila itu. Lucu bukan? Suasana jadi seru, beliau menyuruh kita membuat lingkaran dan perkenalan satu sama lain. Yang saya tangkap dari maksudini ialah Beliau ingin kita akrab satu sama lain, menjadikan suasana yang bukan sekumpula orang stranger tetapi sekumpulan orang yang saling mengenal juga close.

Kesan saya selama diajar oleh Bapak Edi Purwanto S.Psi,M.,Si. di Mata Kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila ini ialah Beliau Pribadi yang sangat asyik. Cara Beliau memberikan kami mata kuliah juga tidak monoton, se enak nya kita gimana, yang penting harus tetap belajar, juga suka sekali mengajak kita berdiskusi, karena berdiskusi itu bertujuan agar kita bisa saling berkomunikasi satu sama lain, juga bisa menghargai pendapat masing masing.

Beliau tidak pernah memaksakan kita untuk belajar, tetapi Beliau mengajarkan kita berfikir, berfikir tujuan kita berkuliah itu apa, kalaupun kita rajin ataupun malas belajar nanti kita juga yang akan merasakan akibatnya. Beliau sosok pribadi yang open minded sekali, juga sangat menghargai pendapat orang lain.

Beliau tipe Dosen atau Guru yang tidak suka merepotkan anak didiknya dengan tugas, akan tetapi Beliau suka memberikan ilmu ilmu yang di bagikan (sharing) kepada kita, biar kita tetap mempunyai wawasan yang luas. Dengan Kepribadian beliau yang sangat baik, tidak menghilangkan ketegasan pada diri beliau, beliau baik tetapi juga tegas, tegas dalam hal yang menurutnya harus diberi ketegasan.

Ketika kami kuliah kan memang setiap pertemuan itu presentasi, beliau tidak pernah membiarkan kita jenuh mendengarkan presentasi saja, setelah beberapa presentasi sudah disampaikan, diwaktu akhir jam mata kuliah pasti beliau mempersilakan anak anak kelas untuk menghibur diri.

Di sini Bapak Edi biasanya menyuruh anak anak kelas yang bisa bernyanyi atau memainkan alat musik untuk mengeluarkan bakatnya, dan nati kita akan bernyanyi sama sama satu kelas. atau kadang bercanda dengan membuat stand up comedy, bagi para mahasiswa yang suka me receh sangat dipersilakan oleh beliau. 

Beliau juga easygoing, sangat suka bergaul dengan mahasiswa mahasiswa, seperti suka mengajak ngopi bareng ataupun makan bareng, waktu itu kelas pagi beliau liburkan dan diganti dengan sarapan bareng bareng dengan memakan soto, sangat asik bukan?

Beliau pun tidak pernah membuat peraturan utnuk berpakaian seperti apa, akan tetapi beliau lagi lagi mengajarkan kita untuk berfikir, ya berfikir apakah baju yang kita kenakan itu layak dan cocok untuk dipakai di waktu perkuliahan atau tidak, jadi beliau ini melatih kesadaran kita dalam apapun.

Dalam belajar, dalam bercanda, dalam berpakaian, dalam berdiskusi, semua beliau ajarkan dengan cara back to ourself masing masing lagi. Sebab di usia kita yang sudah tidak duduk dibangku sekolah, sepertinya sudah tidak cocok untuk di ajar-ajarkan sesuatu yang semestinya kita bisa pahami sendiri dan bisa kita sadari sendiri. Beliau juga adalah sosok yang suka di undang dalam acara acara seminar, dan menjadi narasumbernya.

Intinya, Kesan saya Bapak Edi ini orang yang sangat luar biasa keren, selalu bisa mengajak lawan bicaranya mengobrol dengan nya dari yang introvert maupun ekstrovert,  

Saya sangat bersyukur bisa merasakan diajar oleh Bapak Edi, sebab mungkin di semester selanjutnya saya tidak bertemu beliau lagi atau saya tidak tahu, walaupun di semester 2 ini kuliah mejadi sistem Daring (Online) karena dampak dari COVID - 19 ini, tetapi tidak membatasi Bapak Edi untuk terus mengajarkan kita, karena beliau wawasan saya tentang Kewarganegaraan Pancasila jadi bertambah, 

Intinya Terimakasih Pak, atas semua ilmunya, Tidak Ada sama sekali ilmu yang beliau berikan sia sia. 

Semoga Pandemi ini berakhir dan kita masih ada kesempatan untuk bertemu dan bercengkrama lagi, amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun