Mohon tunggu...
Nabila Alifia Zahra
Nabila Alifia Zahra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi membaca, oleh karena itu saya tertarik untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Budaya Bahasa Indonesia dalam Merawat Jati Diri Bangsa

16 Juni 2023   18:35 Diperbarui: 16 Juni 2023   22:31 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa, sebagai pijakan penting dalam suatu kebudayaan, turut memainkan peranan yang mendalam dalam memelihara identitas suatu bangsa. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara Indonesia, melampaui sekadar alat komunikasi sehari-hari. Seperti halnya bangsa lain, bangsa Indonesia juga memiliki jati diri yang membedakannya dari bangsa yang lain di dunia. Jati diri itu sekaligus juga menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia di antara bangsa lain. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu adalah bahasa, dalam hal ini tentu bahasa Indonesia. Hal itu sejalan dengan semboyan yang selama ini kita kenal, yaitu “bahasa menunjukkan bangsa”. Dalam tulisan ini, akan kita eksplorasi pentingnya budaya Bahasa Indonesia yang melampaui batas-batas tersebut, menjelaskan mengapa ia begitu sentral dalam menopang identitas kita sebagai sebuah bangsa.

Pertama-tama, Bahasa Indonesia membangun kesatuan dan persatuan di tengah keragaman budaya bangsa kita. Sebagai negara dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, Bahasa Indonesia menjadi penghubung utama di antara masyarakat. Melalui pemahaman dan penguasaan Bahasa Indonesia secara luas, warga negara Indonesia dapat berkomunikasi tanpa hambatan bahasa. Hal ini membentuk kesadaran akan identitas nasional yang kokoh, serta menguatkan rasa persatuan dan solidaritas di antara segala kelompok masyarakat.

Bangsa Indonesia yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika, maka bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar daerah di Indonesia mempunyai peran yang sangat penting, sehingga memiliki kedudukan istimewa.

“Bahasa adalah Jiwa Bangsa”. 

Hasan Alwi sependapat dengan pernyataan tersebut, bahwa “Bahasa adalah Jiwa Bangsa”, merupakan untaian kata dari kaum cerdik- pandai dan para bijak-bestari zaman dahulu kala yang selalu kita kaji ulang pada saat-saat yang dianggap tepat untuk mengungkapkannya.

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat pemersatu, dan alat komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan. Sebagai lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia harus kita junjung di samping bendera dan negara kita. Bahasa Indonesia juga harus mampu sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda. Bahasa Indonesia telah terbukti mencapai keserasian hidup antar suku bangsa dalam satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sesuai dengan fungsinya juga berperan sebagai penyampai perasaan kepada orang lain.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia harus tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai milik bangsa yang beradab dan berbudaya di tengah-tengah pergaulan antar bangsa di dunia. Hal ini sangat penting disadari, sebab modernisasi yang demikian gencar merasuki sendi-sendi kehidupan bangsa dikhawatirkan akan menggerus jati diri bangsa yang selama ini kita banggakan.

Pada Sumpah Pemuda 1928, tepatnya butir ketiga secara eksplisit para pemuda pada saat itu tidak sekedar untuk mengangkat dan menyepakati bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi juga untuk menjunjungnya, dimana secara tersirat mengandung makna yang sangat dalam. Artinya, bahasa Indonesia digunakan secara cermat dan tetap memeliharanya agar bahasa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sebagai sarana komunikasi yang mantap dan sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia.

Tak hanya itu, Bahasa Indonesia menawarkan sumbangsih yang berharga dalam memperkuat identitas budaya kita. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, namun juga mencerminkan cara pandang, adat istiadat, dan keunikan budaya suatu bangsa. Dalam Bahasa Indonesia, terhampar kosakata, ungkapan, dan frasa yang merepresentasikan kehidupan, tradisi, dan budaya Indonesia. Mengolah Bahasa Indonesia dengan penuh kecermatan dan keahlian akan memperkaya kosa kata dan ekspresi yang kita gunakan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya yang beragam, seperti gotong royong, musyawarah, dan bhinneka tunggal ika. Ini mampu menjaga dan menghormati keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Tambahan pula, Bahasa Indonesia berperan penting dalam mendukung kemajuan bangsa dalam berbagai sektor. Sebagai bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di dunia pendidikan, media massa, pemerintahan, dan sektor bisnis. Penguasaan Bahasa Indonesia yang baik membantu masyarakat mengakses dan memahami pengetahuan serta informasi yang terkandung dalam berbagai sumber. Memiliki pemahaman yang kokoh terhadap Bahasa Indonesia memperluas wawasan dan membuka peluang yang lebih baik dalam berbagai bidang.

Selain itu, keterampilan berbahasa Indonesia yang tepat juga menjadi ukuran standar komunikasi yang profesional dan resmi. Di dunia kerja, penggunaan Bahasa Indonesia yang benar dan sesuai dengan etika komunikasi meningkatkan kredibilitas dan daya saing individu. Kemahiran dalam berbahasa Indonesia juga menjadi modal berharga dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan internasional.

Di tengah konteks global saat ini, budaya asing semakin merasuki kehidupan kita. Budaya dan bahasa internasional sering mendominasi media sosial, musik, film, dan industri hiburan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan memperkuat budaya Bahasa Indonesia agar tidak tenggelam dalam arus globalisasi ini. Dengan mempelajari, menghargai, dan mencintai Bahasa Indonesia, kita mampu mempertahankan warisan budaya kita sendiri dan memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap karya-karya sastra, musik, dan seni Indonesia.

Pembelajaran bahasa ada kaitannya dengan pembentukan jati diri anak bangsa. Oleh karena itu, agar jati diri anak bangsa terbentuk dengan baik, maka anak harus diajari bahasa yang paling dekat dengan budayanya terlebih dahulu. Hal tersebut penting agar anak-anak yang lahir di bumi Indonesia benar-benar akan tumbuh menjadi anak Indonesia. Menjadi anak yang menghayati dan memahami bangsanya melalui bahasa bangsanya, karena dalam bahasa juga tercermin dan terkandung nilai-nilai keindonesiaannya. Dengan demikian, jati diri anak Indonesia pun akan terbentuk secara normal. Anak juga akan tahu akar budayanya, sebelum lebih jauh mengenal budaya global. Anak yang memiliki jati diri Indonesia adalah anak-anak yang dapat berbahasa Indonesia dengan baik, mencerminkan kepribadian keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan kebanggaan sebagai
orang Indonesia.

Lalu, apakah dampak bagi bangsa Indonesia jika masyarakat Indonesia melupakan Bahasa Indonesia?

Tentunya akan ada dampak negatif jika masyarakat Indonesia terutama kaum milenial mulai melupakan bahasanya sendiri. Jika kita lihat dari sisi lain, memang bagus jika kita menguasai banyak bahasa, tapi tentunya dengan tidak melupakan bahasa bangsa kita sendiri yang merupakan jati diri bangsa. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah lunturnya kesantunan berbahasa. Seperti yang kita tahu, zaman sekarang banyak sekali orang-orang yang kurang memperhatikan tata bahasa ketika berbicara dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih tua. Bukan karena tidak tahu sopan dan santun, melainkan banyak orang yang kurang paham mengenai tata cara berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Untuk menyimpulkan, budaya Bahasa Indonesia memiliki peran yang luar biasa penting dalam memelihara jati diri bangsa. Bahasa Indonesia tak hanya menjadi sarana komunikasi sehari-hari, melainkan juga sebagai simbol persatuan, cerminan budaya, dan jembatan menuju kemajuan bangsa. Dalam era globalisasi ini, keberadaan dan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik semakin menjadi kebutuhan mendesak. Mari kita rawat dan banggakan budaya Bahasa Indonesia agar warisan budaya kita tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman yang terus berkembang.

Bahasa   bila   dianggap   sebagai   entitas   organik   seperti   manusia,   anggapan   tentang keorganikan bahasa itu sendiri memang telah lama menjadi perdebatan linguis. Bahasa dapat mati karena tekanan-tekanan bahasa lain yang hidup bersamanya atau mungkin bahasa lain yang hidup membawahinya. Kelebihan dalam peran dan fungsi akan menentukan apakah bahasa lain masih diperkenankan ikut bergerak dan bergeliat atau malahan ditutup kesempatannya dan dihilangkan sama sekali peran dan fungsinya oleh bahasa yang lebih kuat. Bahasa Indonesia saat ini sedang bersaing bersama bahasa asing untuk memperebutkan posisi terkuat di bangsanya sendiri yakni Indonesia. Tapi, bahasa Indonesia tampak tak terlihat   digunakan   bahkan   dicampakkan   oleh pemiliknya. Sehingga terlihat jelas   bahasa Indonesia   memiliki   peran dan fungsi yang teramat lemah di masyarakat. Sebagian besar dari masyarakat mengeluh akan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri dan kubur kematiannya.

Sebagai bangsa Indonesia tentunya kita patut berbangga diri dengan bahasa kita, bahasa Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia bukan hanya di pelajari oleh warga negara Indonesia atau warga negara asing yang tinggal di Indonesia saja, namun beberapa negara tetangga kita sudah banyak warga negaranya yang mempelajari bahasa Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu kurikulum bahasa Internasional. Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Dengan kata lain, hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia sudah dapat diakui keberadaannya di kancah dunia dan dapat diperhitungkan menjadi standar bahasa internasional di kemudian hari. Jangan sampai kita akan menyesal suatu saat bahasa Indonesia akan lebih dikuasai bangsa asing. Sebenarnya bahasa asing bukanlah sesuatu yang harus dihindari, bahkan, memiliki kemampuan bahasa asing merupakan nilai positif bagi seseorang. Namun, hendaknya penggunaan bahasa asing digunakan secara proporsional dan kondisional. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat dan memiliki bahasa nasional, maka kita wajib bangga dan harus menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Oleh karena itu, kita menyadari bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris sudah menjamur dikalangan warga negara Indonesia dari semua kalangan mulai anak-anak sampai orang dewasa, bahkan orang tua. Demikian juga dari orang perkotaan bahkan sampai orang-orang di pedesaan walaupun asal bunyi yang menyalahi tata bahasa. Keinternasionalan bahasa Inggris tidak dapat kita elakan, maka sebagai bangsa Indonesa kita juga perlu menguasai bahasa asing untuk dapat bersaing di era globalisasi. Bahasa asing tidak perlu kita khawatirkan akan mengerus bahasa Indonesia, yang perlu diperhatikan kita harus bisa menjaga sikap dan dapat menggunakan bahasa asing secara proporsional dan kondisional. Maka kita jangan sok kebarat-baratan, sehingga jati diri bahasa Indonesia selalu terjaga. Kesadaran itulah yang perlu kita tanamkan kepada warga negara Indonesia dengan menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita perlu bangga bahwa negara lain sudah banyak yang mempelajari bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sudah bisa hidup berdampingan dengan bahasa-bahasa di dunia dan bisa mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi seperti sekarang ini. Seseorang dikatakan berjati diri Indonesia jika dapat berbahasa Indonesia dengan baik, mencerminkan kepribadian keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan kebanggaan sebagai orang Indonesia. Mari sebagai generasi milenial, utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahasa asing, dan lestarikan bahasa daerah.

Sumber: publikasiilmiah.ums.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun