Guru pada masa post pandemi Covid-19 dihadapkan untuk terus berkreasi dalam pembelajaran. Beberapa catatan penting dilapangan adalah, elaborasi pembelajaran dengan pendekatan teknologi terus menjadi harapan untuk menyiasati kendala waktu atau tempat dalam belajar. Hal tersebut terkait pembelajaran synchronous maupun asynchronous, yang memanfaatkan LMS maupun media lain yang mudah, murah dan aksesibel. Pada sisi yang lain, peserta didik butuh pembelajaran dengan media kontekstual namun kendala (waktu maupun tempat) dalam mengaksesnya. Seperti, pembelajaran geografi tentang litosfer, namun terkendala alat laboratorium atau belum bisa mengakses tempat untuk studi lapangan. Melalui pembelajaran Virtual Microscope berbasis STEM, kendala diatas bisa dicarikan solusinya, dengan mudah, murah, aplikatif dan dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran. Pada sisi yang lain, diharapkan terjadi peningkatan kapasitas pedagogi guru dalam mengelola dan membuat media pembelajaran.
Pengabdian dilaksanakan dengan pelatihan dengan pendekatan technological pedagogical content knowledge (TPACK) yang dintegrasikan dengan aplikasi Virtual Microscope yang mudah didapatkan dan operasikan oleh mitra. Selain hal tersebut, pengabdian dielaborasi dengan pembelajaran team-based project. Pendekatan STEM yang digunakan diharapkan membantu peserta didik untuk berfikir kritis, evaluatif, berani mengambil keputusan dan analisis spasial. Mitra dan pengabdi saling berdiskusi tentang materi yang diangkat dan contoh kontekstual yang akan dihadirkan.Â
Tujuan dari pengabdian ini untuk penguatan kapasitas pedagogi guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Keadaan post pandemi Covid-19 dan keterbatasan sarana/prasarana menjadi pelecut untuk lebih kreatif menghadirkan pelayanan pembelajaran kepada peserta didik. Pada sisi yang lain, pembelajaran bisa dapat diakses dimanapun dan kapanpun, serta relevan dengan perkembangan teknologi. Integrasi dengan teknologi Virtual Microscope yang dikembangkan akan dilakukan pada materi litosfer dilandasi oleh kebutuhan pembelajaran kontekstual dan keterbatasan waktu serta tempat dalam mengajak peserta didik melihat fenomena litosfer di Sumatera Barat maupun wilayah Indonesia yang luas dan beragam. Â
Kegiatan pengabdian dilakukan dengan format online dan offline. Kegiatan online telah dilakukan pada September 2024 dengan pemateri Bigharta Bekti Susetyo, M.Pd (ketua tim) yang menyampaikan materinya tentang pengenalan aplikasi/website Virtual Microscope yang menyediakan sampel sayatan batuan dari berbagai belahan dunia. Kegiatan dihadiri penuh oleh MGMP Geografi Kota Padang Panjang sebanyak 24 bapak/ibu guru. Kegiatan offline dilakukan pada 25-26 September yang bertempat di ruang pertemuan MAN 2 Kota Padang Panjang, kegiatan berfokus pada pelatihan menggunakan virtual microscope batuan dengan modul optikal mineralogi berbasis STEM yang disampaikan oleh ketua tim dan pemateri Dipo Caesario, S.T, M.T serta Zaky Farid Lutfi, M.Pd. Kegiatan diawal dilakukan dengan memahami bersama step aplikasi yang digunakan kemudian bertahap pada aktivitas STEM mineralogi yang dipandu oleh tim pengabdi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan harapannya membawa banyak manfaat. Pembelajaran semakin relevan dan efektif dengan teknologi terkini. Peserta didik dapat berlatih berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif dengan pendekatan STEM. Pembelajaran yang dianggap susah karena terkendala alat yang belum tersedia sudah terpecahkan, menyenangkan dan kontekstual dengan peserta didik bersentuhan langsung dengan media pembelajaran. Guru dan peserta didik dapat memberikan umpan balik kepada tim pengabdi untuk menyempurkanan media dan kegiatan pengabdian dimasa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H