Pemerintah memberikan info bahwa kita dilarang untuk pulang kampung atau mudik yang berlaku hingga 24 Mei, lalu bagaimana nasib orang-orang yang rindu akan kampong halaman ?
Banyak dari warga kecewa akan keputusan ini, sebagian ada yang tetap mematuhi peraturan untuk tidak mudik dan sebagian masyarakat ada pula yang tetap gigih untuk bisa bertemu orang di kampong , meski harus melewati ketatnya pengawasan aparat yang menunggu disana .
Banyak akhirnya warga yang di putar balik karena tidak bisa melewati pengawasan tersebut dan ada beberapa yang bisa lewat , dan banyak juga masyarakat yang akhirnya memilih melewati jalan tikus demi menghindari penjagaan dari apparat.
Tetapi ada beberapa isu yang didapat perkara larangan mudik ini, di berita diberitahu bahwa mudik merupakan hal yang benar-benar tidak bisa dihindari , nyatanya ada yang menemukan bahwa realitanya berbeda dengan yang di berita , seperti tidak adanya penjagaan apparat yang memeriksa entah ini sebuah kebetulan atau tidak , ini merupakan suatu hal yang aneh.Beberapa masyarakat bisa dengan mudah saja untuk mudik karena dikira akan penjagaan yang ketat saat diperjalanan.
Jawabannya tidak ada yang tahu , tetapi walau seperti itu tetap saja penekanan angka covid-19 kunjung tidak selesai-selesai , mau sampai kapan masyarakat harus menunggu pandemic ini berakhir. Justru angka covid yang terus-menerus bertambah menajadikan pandemic ini menjadi sebuah kebiasaan baru di masyarakat .
Kedepannya mari kita sama-sama berdoa saja agara pandemic ini segera berakhir dan juga kita bisa kembali mudik seperti halnya kembali seperti sediakala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H