Mohon tunggu...
Big Forever
Big Forever Mohon Tunggu... -

Bekerja di industri jasa keuangan, hobi membaca buku otobiografi orang sukses dan terkenal serta mengamati perkembangan ilmu manajemen. Hidup mengalir seperti air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Win - win Solutions untuk Kemacetan Mudik

7 Juli 2016   21:05 Diperbarui: 7 Juli 2016   21:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gembira rasanya membaca media massa perihal bagaimana mengatasi kemacetan mudik pada saat lebaran tahun 2016 ini. Semua stakeholder sudah turun tangan secara maksimal untuk mengatasi kemacetan ini dan menawarkan solusi bagaimana untuk mengatasi kemacetan ini. Memang sangat ironis sekali pada mudik tahun ini yang dimaksudkan dengan silaturahim itu dapat memperpanjang usia maka karena mudik ini karena ada beberapa warga yang mudik mungkin tidak sehat atau bahkan sudah mengidap penyakit maka akhirnya tidak dapat melakukan silaturahim dengan sanak saudara yang ada di kampung halaman.

Dari beberapa solusi yang ditawarkan ada satu solusi yang tampaknya perlu dipikirkan lebih lanjut bagaimana penjabarannya sehingga terjadilah win - win solution bagi segenap stakeholder. Solusi tersebut adalah membebaskan biaya toll selama arus mudik berlangsung sehingga bottle neck yang diciptakan pada saat adanya pembayaran biaya toll bisa dihilangkan. Namun dengan adanya pertimbangan bisnis bahwa pembangunan jalan toll tersebut adalah suatu bisnis yang juga harus dipertanggung jawabkan oleh pengurus perusahaan kepada pemegang saham maka harus dicari solusi terbaik yang dapat mengakomodir seluruh kepentingan stakeholder. 

Dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Operator jalan toll adalah unit usaha bisnis.

2. Kemacetan yang terjadi ini adalah adanya keberhasilan perusahaan otomotip dalam memasarkan produknya.

3. Kemacetan yang terjadi ini adalah juga keberhasilan badan usaha pembiayaan untuk membiayai konsumen membeli kendaraan.

4. Kemacetan yang terjadi pada umumnya adalah disebabkan kendaraan dengan plat nomor kota - kota besar di Pulau Jawa.

5. Adanya kewajiban perusahaan sesuai Undang Undang untuk melakukan kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR).

6. Kesempatan mudik ini biasanya terjadi pada saat perayaan hari besar keagamaan.

 

Oleh karena itu maka pembiayaan untuk pembebasan atas penggunaan jalan toll tersebut dapat dibebankan kepada dengan alternatip :

I. Dibebankan kepada Stakeholder yaitu perusahaan yang terlibat dalam arus mudik seperti perusahaan otomotip, perusahaan pembiayaan, perusahaan operator jalan toll, dan perusahaan asuransi khusus kecelakaan lalu lintas.

II. Dikenakan beban tambahan (surcharge) bagi pemilik kendaraan bermotor roda 4 yang dipungut pada saat pengurusan perpanjangan STNK atau STNK baru dengan plat nomor kota besar tertentu.

III. Dikenakan beban tambahan (surcharge) bagi pembelian kendaraan baru roda 4 dengan plat nomor kota besar tertentu.

IV. Kombinasi dari 3 alternatip diatas.

 

Sebagai pengelola dana dapat diserahkan kepada Badan Pengelola Jalan Toll yang sudah ada sehingga tidak perlu membentuk Badan Baru. Pembayaran atas pembebasan biaya toll tersebut atas beban dana yang berhasil dihimpun dari berbagi alternatip tersebut diatas atas dasar jumlah kendaraan yang melalui jalan toll pada masa mudik tesebut.

Demikianlah solusi yang tampaknya feasible untuk dapat dicoba untuk mengatasi kemacetan pada saat mudik pada tahun-tahun mendatang.

 

Salam perubahan untuk kehidupan yang lebih baik lagi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun