Mohon tunggu...
abigail wijaya
abigail wijaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Transgender???

10 Mei 2015   20:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:11 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu transgender ? Mungkin untuk saat ini ‘Transgender’ sudah tidak asing lagi dan banyakyang memahami tentang hal ini, namun apa arti yang sesungguhnya ?

Dalam segi psikologis,istilah transgender atau dikenal dengan transeksual merupakan predikat yang diberikan kepada orang yang mengalami perbedaan antara identitas gender dan jenis kelamin biologis yang diperolehnya.Singkat kata,ada sebagian orang yang merasa terperangkap di tubuh yang salah.Contohnya seperti ; Seseorang yang terlahir dengan anatomi tubuh dan organ kelamin pria,tetapi jiwanya ingin di mengerti dan diperlakukan sebagai seorang wanita.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk melakukan transgender.Tentunya disertai beberapa faktor yang cukup berpengaruh bagi sih ‘pelaku’, seperti :

1)Faktor Bawaan “merupakan ketidakseimbangan hormone,struktur otak,serta peluang terjadinya kelainan pada syaraf otak.Seperti ,susunan kromosom XXY misalnya berpotensi menjadikan seseorang untuk memiliki kedua hormone testosterone dan estrogen.Dalam perkembangannya,kadar hormon itulah yang akan menuntun seseorang untuk menjadi transgender atau tetap bertahan sesuai dengan bentuk biologis tubuh yang dimiliki.”

2)Faktor Lingkungan “merupakan hal yang sangat berpengaruh pada sifat yang berkembangan pada diri seseorang laki – laki atau perempuan.Contohnya seperti, pengalaman trauma seksual pada masa kecil atau kekecewaan yang sangat dalam.Seringnya bergaul dengan lingkungan yang diliputi dengan satu jenis gender saja juga berpotensi menjadikan orang tersebut hanya memiliki satu wacana gender.

3)Faktor kelainan pada fisik “hal ini merupakan hal ‘agak’ bisa diterima,dikarenakan seseorang yang cacat sejaklahir dan memiliki dua (2) jenis kelamin maka seiring dengan perkembangan tubuhnya misalnya hormon pria lebih banyak atau hormon wanita lebih banyak maka harus memilih satu diantaranya,namun ini jarang sekali terjadi.( www.jevuska.com › Artikel Kedokteran › Jiwa)

Dijaman yang sudah berkembang dengan pesatnya dengan pemikiran yang modern ‘transgender’ bukan lagi menjadi hal yang ditutupi berbeda dengan saat dulu ,dimana kaum waria dikucilkan dan mendapatkan perlakuan yang buruk dan semena - mena.Untuk saat ini khususnya di Indonesia sendiri mereka yang melakukan transgender berani untuk mempublikasikan identitas mereka tanpa ragu dengan membawa banyak prestasi untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah ‘aneh’ atau ‘sakit jiwa’ melainkan bahwa mereka benar – benar menemukan jati diri mereka yang sebenarnya.

Namun bagaimana transgender di Indonesia sendiri?Beberapa artis yang terkenal di Indonesia yang ‘dulunya’ adalah seorang pria dan sekarang menjadi wanita yang cantik seperti Dorce Gamalama (Dedi Yuliardi) , Dena Rachman (Renaldy Rachman) dan Solena Chaniago.

Seperti yang belum lama ini diberitakan nama Solena Chaniago menjadi perbincangan setelah tahun lalu seorang WNI transgender, Mayang Prasetyo, dimutilasi dan direbus suaminya, Marcus Peter Volke (28), warga negara Australia. Solena tinggal di New York dan merupakan transgender Asia pertama yang berhasil menembus film Hollywood.

Dorce Gamalama terlahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi. Namun Dorce kemudian melakukan operasi transgender di Surabaya. Dorce menghabiskan lebih dari sepauh hidupnya di dunia entertainmen, mulai komedian, pembawa acara, aktris dan musisi.

Transgender yang biasa disapa Bunda Dorce ini mengaku sejak remaja mulai menyadari kecenderungan tertarik pada pria. Setelah melakukan operasi, Dorce sempat menikah dengan seorang pria.

Nama lahirnya adalah Renaldy Rachman, mantan penyanyi cilik di era tahun 1990-an.  Dia kemudian memilih menjadi wanita dengan Dena Rachman.

Dena mengakui jika perilakunya sebagai wanita sejak duduk di bangku SMP. Menginjak remaja, dia sempat diusir orangtuanya karena ingin menjadi wnaita. Namun orang tuanya kemudian mengizinkan putranya itu menjadi wanita.

Perjalanan panjang dan pergulatan batin itu kini sudah didapatkan oleh Dena. Sebagai wanita transgender, sosok Dena begitu mempesona dan sangat cantik.(Liputan6)

Lalu bagaimana pandangan masyarakat Indonesia sendiri tentang transgender yang sekarang sudah menjadi hal yang wajar dan sah – sah saja ?

Sementara di Indonesia, gender ketiga ini masih belum mendapat pengakuan seperti di negara-negara lain. Namun bukan berarti mereka tidak ada,akan tetapi hal tersebut belum dapat diterima secara hukum.

”Sebenarnya transgender itu tidak boleh dilakukan,karena itu merupakan hal yang bertentangan dengan agama,agama apapun pasti akan menentang hal ini.Karena jika dikatakan ini merupakan jalan keluar bagi pelaku transgender maka hal itu adalah salah.Karena Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang bukan pada tempatnya.”Ucap Frida salah satu mahasiswa teologia di universitas swasta Jakarta.Berbeda dengan Mark salah satu mahasiswa teknik di universitas swasta mengatakan “Transgender merupakan hal yang sah – sah saja ,karena setiap orang memiliki haknya masing – masing selagi itu tidak merugikan orang lain.”

Di Indonesia sendiri kaum lesbian,gay, biseksual dan transgender (LGBT) di indonesia tidak dilindungi oleh undang-undang. Pada kasus di skenario proses penentuan perubahan status jenis kelamin oleh hakim menggunakan proses penemuan hukum (recthsvinding)

Dalam mengisi kekosongan hukum tentang perubahan status jenis kelamin itu hakim juga harus melihat pandangan-pandangan dari sisi sosial, agama, hukum, dan medis (Kedokteran). Hakim harus mengambil pilihan dari berbagai metode penafsiran yang hasilnya dapat berbeda. Hakim mempunyai kebebasan dalam penafsiran, yang tidak boleh tidak harus dilakukan karena hakim tidak dapat menolak untuk mengadili dan memutuskan perkara.

Maka dari itu status Transgender sendiri memang belum diakui secara hukum.Dari segi agama pun hal ini merupakan hal yang tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan apa yang telah diajarkan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari sisi pribadi saya adalah masih ada jalan keluar bagi siapapun,jika mengatakan Transgender adalah jalan keluar maka ada jalan keluar lainnya lagi,karena jika secara hukum manusia saja tidak bisa diterima bagaimana dengan hukum agama?Apa yang sudah di berikan oleh Tuhan maka itu yang harus kita pertanggung jawabkan nantinya.Ada cara untuk mengatasi ini,dengan pola pikir yang dituntun dalam kebenaran pemahaman akan agama yang dipahami dengan hikmat bukan dengan logika.Ada jalan dalam setiap persoalaan yang dihadapi walaupun banyak penyakit yang tidak bisa disembuhkan namun jika ada keyakinan meski sedikit harapan pasti ada.Tanpa menyudutkan pihak manapun ini hanyalah sebuah tulisan,kiranya ada salah kata yang tertulis disini saya ucapkan mohon maaf yang sebesar –besarnya.

Lain cerita jika,melakukan transgender dikarena memiliki kelainan fisik sejak lahir,hal ini pun harus dengan pertimbangan yang sangat matang dan harus dengan persetujuan yang benar – benar sah,karena ini menyangkut hidup seseorang dan bagaimana orang itu akan menjalani kehidupannya.Bisa dikatakan Transgender merupakan salah satu kebohongan publik yang serius karena dimana seseorang yang berganti jenis kelamin tidaklah seutuhnya seperti yang terlihat.Secara fisik luar orang tersebut mungkin telah berubah ,namun secara fisik dalam orang tersebut tetaplah sama dan ada hal yang tidak dapat dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun